Penganugerahan 7 Terbaik Penyuluh Agama Islam Se Jateng Dalam Ajang Pai Award Tahun 2023
Moderanesia. com (Surakarta)– 21 finalis Penyuluh Agama Islam Award Jawa Tengah tahun 2023 mengikuti seleksi tahap akhir yang dilaksanakan mulai hari senin s/d selasa tanggal 10 sampai 11 juli 2023 yang dilangsungkan di the Sunan Hotel Surakarta. Dalam laporannya Akhmad Syalaby selaku sekretaris penilai PAI Award tahun 2023 menyampaikan bahwa para finalis adalah tiga terbaik dari masing masing kategori yang telah menjalani seleksi administrasi tahapan awal dari 192 peserta setelah verifikasi administrasi yang lolos sebanyak 164. Adapun secara detail 25 peserta kategori kesehatan masyarakat, 29 ketegori pemberdayaan ekonomi umat, 27 peserta untuk pendampingan kelompok rentan, 26 peserta ketegori peningkatan literasi Al Quran, 19 peserta ketegori pelestarian lingkungan dan 14 untuk ketegori perlindungan hidup.
Sebagaimana acuan Kepdirjen No 198 Tahun 2023 tentang PAI Award, maka penilaian tahap pertama meliputi portofolio, video pendek dan karya tulis ilmiah untuk menentukan finalis yang maju tahap kedua yang akan dinilai presentasi dan wawancara . Untuk itu apresiasi yang luar biasa kepada para tim penilai yang melakukan penilaian secara online. Tentu tidak mudah imbuhnya.
H. Lasiyanto dalam sambutannya mewakili kepala bidang Penaiszawa H Imam Bukhori menyampaikan bahwa ajang pai award adalah bentuk apresiasi pemerintah terhadap kinerja dan inovasi penyuluh agama islam baik fungsional atau pun non pns dalam tujuh kategori skala prioritas. Tentunya siapa saja yang terpilih akan menjadi duta jawa tengah di tingkat nasional dan diharapkan seperti tahun tahun sebelumnya jateng mewarnai dalam kejuaraan ini.
Proses final dilaksanakan sejak pukul 14.00 hingga pukul 23.00 hingga berlanjut selasa pagi hari. Akhirnya para juri yang juga diketuai oleh H. Lasiyanto menetapkan 7 pemenang dari masing masing ketegori Literasi Al-Quran yaitu untuk pemenangnya U’lyatul Inayah dari kabupaten temanggung dengan karyanya “ program sinterfidz ( tahsin, terjemah dan tahfidz) pada rutan kelas IIb, penanaman karakter qurani bagi narapidana perempuan , kategori pendampingan kelompok rentan (PKR) pemenangnya Imam Hambali dengan tema menebar hidayah kepada komunitas preman dan anak jalanan melalui bengkel hati di Mandiraja Kulon Banjarnegara, ketegori kesehatan masyarakat pemenangnya Soewanti dengan tema strategi penyuluh agama islam dalam penanggulangan stunting melalui pemberdayaan masyarakat desa Banjarsari ( pas pawon simbok peduli stunting)
Untuk pemberdayaan ekonomi umat terpilih Muhammad Rosyid dengan binaannya koperasi syariah berbasis majlis taklim ( relegi terpenuhi , ekonomi tercukupi) di klaten, selanjutnya Mustaqim dari kota Salatiga dari kategori penegakan hukum dengan judul peran dakwah penyuluh agama islam dalam penegakan hukum terhadap panitia zakat non amil di masjid kelurahan Tegal Rejo kota salatiga dan terakhir Rosyid Muhammadi yang mengangkat tema optimalisasi penggunaan voice note whatsapp untuk memberantas buta huruf Al Qur’an kelompok usia dewasa melalui metode 1smuhu pada Akademi Waqtar di Wonosobo.
Dalam penganugerahan kapada tujuh penerima award, Imam Bukhori menyampaikan apresiasinya yang luar biasa atas segala dedikasi para penyuluh agama islam baik fungsional dan non pns dalam ajang ini, walaupun dengan keterbatasan dana dukung apalagi dana pembinaannya pun jauh dari yang diharapkan semoga kedepan pelaksanaan PAI award berikutnya dapat dianggarkan dengan baik. Sekali lagi yang hadir dalam final ini adalah yang terbaik. Imbuhnya.