Sosialisasi GAJAH ASIK, Penyuluh KUA Ajak Remaja Fokus Meraih Prestasi
Kars Banyumas (Moderanesia.com) – Karangkobar “Menikahlah saat sudah siap, bukan sekadar karena ingin, karena pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi tentang tanggung jawab, kesiapan mental, ilmu, dan kemandirian,” ujar Duwi Rohmah, Penyuluh Agama Islam KUA Karangkobar, saat membuka kegiatan Sosialisasi GAJAH ASIK (Gerakan Bocah Aja Nikah Gasik) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Karangkobar, bertempat di MTs Muhammadiyah Karangkobar pada Hari Ahad, 30 November 2025.
Kegiatan yang diikuti oleh 60 remaja putri Nasyiatul ‘Aisyiyah Karangkobar ini bertujuan mengedukasi remaja agar tidak terburu-buru menikah di usia dini serta lebih fokus menyiapkan masa depan yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Ketua PCNA Karangkobar, Muflihatyn Zulfaida, menyampaikan bahwa gerakan GAJAH ASIK hadir sebagai upaya membangun kesadaran remaja untuk menunda pernikahan hingga benar-benar siap secara fisik, mental, ilmu, dan ekonomi.
“Melalui kegiatan GAJAH ASIK ini, kami berharap para remaja NA tidak tergesa menikah dini, tetapi mempersiapkan diri dengan pendidikan yang baik serta akhlak mulia demi masa depan yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, Duwi Rohmah memaparkan kondisi pernikahan usia dini di wilayah Karangkobar yang masih menjadi perhatian serius.
“Data tahun 2024 menunjukkan bahwa angka pernikahan di bawah umur di Kecamatan Karangkobar masih cukup tinggi, menempati peringkat ke-3 se-Kabupaten Banjarnegara, yaitu 35 dari 217 peristiwa nikah. Selain itu, kasus pernikahan akibat kehamilan juga masih cukup banyak terjadi,” jelasnya.
Duwi mengajak para remaja untuk tidak terburu-buru menikah, tetapi fokus menyelesaikan pendidikan, mengejar cita-cita, menjaga kehormatan diri dengan menghindari pacaran, serta mempersiapkan diri melalui penguatan iman, ilmu, dan mental.
Ia menegaskan bahwa remaja putri adalah calon ibu pendidik generasi, yang memiliki peran besar dalam melahirkan generasi unggul di masa depan.
“Remaja hari ini adalah ibu masa depan. Jika ingin melahirkan generasi shalih dan shalihah, maka persiapkan diri sebaik mungkin sejak sekarang,” tuturnya.
Dalam penyampaian materi, Duwi juga mengingatkan firman Allah SWT:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya…”
(QS. An-Nisa: 9)
Ayat tersebut menjadi penguat pesan agar para remaja benar-benar mempersiapkan diri secara matang demi masa depan generasi yang kuat dan berakhlak.
Pada sesi diskusi, salah satu peserta menanyakan tips membina keluarga sakinah apabila terlanjur menikah di usia dini. Menanggapi hal tersebut, Duwi menjelaskan bahwa pasangan muda hendaknya berpegang pada prinsip-prinsip keluarga sakinah, yakni membangun komunikasi yang baik, saling menghargai dan menghormati, serta menumbuhkan kerja sama dalam rumah tangga.
“Kunci keluarga sakinah adalah saling memahami, menjaga komunikasi yang sehat, serta memegang nilai-nilai agama dalam seluruh aspek kehidupan berumah tangga,” pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi GAJAH ASIK ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Penyuluh Agama Islam KUA Karangkobar, Duwi Rohmah, sebagai ikhtiar memohon keberkahan dan keselamatan bagi para remaja agar menjadi generasi beriman, berakhlak, dan siap membangun keluarga sakinah di masa depan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin tumbuh kesadaran remaja Karangkobar untuk menunda pernikahan sampai benar-benar siap, serta memantapkan diri menjadi generasi muslimah yang berilmu, berakhlak, dan berdaya demi terwujudnya keluarga sakinah dan generasi unggul di masa depan. (dr)

