Penyuluh Agama Wonosobo Tanamkan Akhlak, Kemandirian, dan Keseimbangan Pendidikan dalam SBT di SMPN 2 Leksono
Kars Kedu (Moderanesia.com) – Guna membentuk karakter pelajar yang berakhlak mulia, mandiri, dan seimbang secara spiritual dan intelektual, SMP Negeri 2 Leksono menggelar kegiatan Spiritual Building Training (SBT) dengan menghadirkan Penyuluh Agama Islam dari Kabupaten Wonosobo, Aida Ustuvia, sebagai narasumber utama.
Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas VII dan VIII ini mengusung tema “Menanamkan Akhlak Sejak Dini dan Membangun Keseimbangan antara Pendidikan Formal dan Agama”, serta diisi dengan berbagai materi yang mendorong pembentukan karakter positif bagi peserta didik.
Dalam sesi penyampaian materi, Aida Ustuvia menjelaskan pentingnya pendidikan akhlak dan fiqih ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan bahwa siswa harus mampu menyeimbangkan pendidikan formal di sekolah dengan pembinaan spiritual sebagai bekal menghadapi masa depan.
“Banyak anak-anak yang berasal dari keluarga yang sedang bermasalah atau minim perhatian dari orang tua. Namun, kondisi ini tidak boleh menjadi alasan untuk putus asa. Justru harus dijadikan pelajaran dan motivasi agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh secara fisik, psikis, dan mental,” terang Aida Ustuvia di hadapan para siswa.
Materi yang disampaikan tidak hanya seputar tata cara ibadah, adab terhadap orang tua dan guru, tetapi juga membangun pola pikir positif, motivasi hidup, dan semangat kemandirian. Peserta didorong untuk tidak larut dalam kesulitan hidup, tetapi menjadikannya sebagai batu loncatan untuk masa depan yang lebih cerah.
Kepala SMPN 2 Leksono, Mardiani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.
“Kami menyambut baik program Spiritual Building Training ini. Anak-anak kami sangat membutuhkan motivasi dan pembinaan mental-spiritual di tengah tantangan zaman dan kondisi keluarga yang beragam. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan memberi dampak nyata,” ujarnya.
Dengan diadakannya SBT ini, para siswa diharapkan mampu menjadi generasi yang unggul tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga matang secara emosional, spiritual, dan sosial, serta siap menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan dan tanggung jawab