IPARI Banjarnegara Gelar Rakor: Tegaskan Profesionalitas, Syukur Nikmat, dan Solidaritas Kemanusiaan
Kars Banyumas (Moderanesia.com) – Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Banjarnegara menggelar Rapat Koordinasi pada Rabu, 19 November 2025, di Aula Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran. Kegiatan yang diikuti penyuluh agama Islam, Buddha, Kristen, dan Katolik ini diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Mars IPARI, menciptakan suasana khidmat dan penuh semangat.
Pembukaan rakor diwarnai dengan kultum dari H. Agus Salam yang mengingatkan pentingnya mensyukuri dua nikmat besar: kesehatan dan waktu luang. Ia menekankan bahwa syukur harus diwujudkan dalam tindakan nyata, termasuk menjaga alam sebagai amanah Tuhan. Konsep ekoteologi ditegaskan sebagai kewajiban moral sekaligus bentuk keimanan, mengingat Banjarnegara merupakan daerah rawan longsor dan tanah gerak.
Dalam sambutan Kepala Desa Giritirta, disampaikan apresiasi terhadap peran penyuluh, terutama dalam kampanye pencegahan nikah anak yang masih menjadi tantangan di desa-desa. Sementara itu, Kepala KUA Pejawaran, H. Wahid Saifudin, menekankan pentingnya menikmati tugas di manapun ditempatkan serta menjaga koordinasi sebagai bagian integral dari KUA.
Puncak pembinaan disampaikan oleh Kasi Bimas Islam, H. Slamet Wahyudi, yang menegaskan bahwa penyuluh harus menjadi “obor penerang masyarakat, bukan pemantik provokasi”. Profesionalitas, etika komunikasi, dan peran sosial penyuluh kembali dikuatkan sebagai identitas yang harus dijaga.
Suasana haru mewarnai acara ketika seluruh peserta melaksanakan doa bersama untuk almarhum H. Amirullah, pendiri IPARI yang berjasa memperjuangkan status kepegawaian penyuluh hingga menjadi PPPK. Doa juga dipanjatkan untuk masyarakat yang terdampak bencana di Pandanarum Banjarnegara, Majenang Cilacap, serta tanah gerak Karanganyar Purbalingga.
Rakor kemudian ditutup dengan musyawarah penyusunan program kepenyuluhan, yang diharapkan mampu memperkuat peran penyuluh sebagai agen perubahan, penjaga harmoni antarumat beragama, dan pelopor kebaikan di masyarakat.

