BERITAJateng

Muswil Pokjaluh Jawa Tengah 2025: Rekognisi Kinerja, Jejaring, dan Karir Penyuluh Agama

Berbagi yuks..

Jateng (Moderanesia.com) – Bandungan, 5 November 2025 — Musyawarah Wilayah (Muswil) Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Jawa Tengah resmi dibuka di Hotel Kusma Bandungan dengan tema “Rekognisi Kinerja, Jejaring, dan Karir Penyuluh Agama.”
Acara yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh pengurus Pokjaluh kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Ketua Pokjaluh Jawa Tengah, Dr. Mahsun, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas berbagai capaian para penyuluh agama Islam di Jawa Tengah. Salah satu wujudnya adalah penerbitan buku “Jejak Inspiratif Para Penerang: Bakti Penerang PAI 2004–2025” yang mendokumentasikan kiprah dan prestasi penyuluh selama dua dekade terakhir.
Selain itu, Mahsun juga menyoroti keberhasilan program Penyuluh Agama Pendamping Mustahik, hasil kolaborasi Pokjaluh Jawa Tengah dengan BAZNAS Provinsi Jawa Tengah. Program tersebut telah melibatkan 2.419 penyuluh agama yang mendampingi 12.095 mustahik produktif di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah.

Muswil dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Saiful Mujab, M.Ag. Dalam arahannya, beliau menegaskan bahwa penyuluh agama merupakan garda terdepan Kementerian Agama karena berperan langsung dalam menyampaikan visi pembangunan pemerintah melalui bahasa agama yang sejuk dan membangun.

“Penyuluh harus menjadi wajah Kementerian Agama yang hadir di tengah masyarakat dengan membawa semangat moderasi, keteladanan, dan solusi,” tegasnya.

Dr. Saiful Mujab juga berpesan agar penyuluh agama senantiasa menjadi first responder terhadap isu-isu sosial berbasis agama seperti kerukunan umat beragama. Untuk itu, ia menekankan pentingnya penyusunan peta keagamaan dan dakwah di tingkat kecamatan sebagai dasar pengambilan kebijakan dan langkah strategis pembinaan umat.

Lebih lanjut, Kakanwil mengingatkan bahwa penyuluh agama kini hidup dalam dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya (digital).
“Penyuluh harus mampu hadir dan memberi pencerahan di keduanya. Jangan biarkan ruang digital kosong dari nilai-nilai agama. Dunia maya harus diisi dengan konten-konten keagamaan yang mencerahkan, menyejukkan, dan menginspirasi,” pesan Dr. Saiful Mujab.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Melalui Muswil ini, Pokjaluh Jawa Tengah berharap dapat memperkuat jejaring, meneguhkan eksistensi, serta memperluas rekognisi kinerja dan karir penyuluh agama Islam dalam berkhidmat untuk umat dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *