Bahrudin, Penyuluh Agama Islam yang Menjadi Penggerak Ekskursi Kebinekaan SMA Santo Yakobus di PP Tidar
Kars Kedu (Moderanesia.com) – Magelang, 9 Desember 2025 – Pondok Pesantren Tidar Dudan Kota Magelang menerima kunjungan rombongan SMA Santo Yakobus Jakarta Utara dalam rangka Silaturahmi Kebangsaan dan Ekskursi Kebinekaan. Dalam kegiatan ini, sosok Bahrudin, Penyuluh Agama Islam sekaligus Pengasuh PP Tidar, tampil sebagai figur sentral yang mengoordinasikan, memfasilitasi, sekaligus menyambut hangat seluruh peserta kegiatan.
Kegiatan yang diikuti oleh 110 peserta didik kelas XII dan 12 guru pendamping tersebut juga dihadiri berbagai pihak, antara lain I Gede Mahardika dari FKUB, Titik Soeprapti dari TIM Moderasi Kementerian Agama Kota Magelang, serta pimpinan PP Tidar Lailatul Rachmawati Al Khusna. Sejak awal kedatangan rombongan, Bahrudin menyampaikan rasa bahagia dan bangga atas kepercayaan SMA Santo Yakobus yang memilih PP Tidar sebagai ruang belajar kebinekaan. Ia menegaskan bahwa pesantren memiliki peran penting sebagai tempat perjumpaan dan dialog untuk memperkuat persatuan di tengah keberagaman bangsa.
Dalam sambutannya, Bahrudin memotivasi para peserta agar menjadikan kesempatan ini sebagai pengalaman berharga untuk mengenal lebih dekat kehidupan pesantren. Ia menyampaikan bahwa PP Tidar membuka pintu seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin belajar toleransi, persaudaraan, dan moderasi beragama. Keakraban yang ia bangun sejak awal membuat suasana kunjungan berlangsung hangat, penuh dialog, dan saling menghargai.
Sementara itu, perwakilan guru SMA Santo Yakobus, Dede Supriadi, menyampaikan apresiasinya atas sambutan baik dan keterlibatan aktif Bahrudin dalam seluruh proses kegiatan. Ia menjelaskan bahwa sekolah menghidupi nilai-nilai karakter GREAT.5 — God Loving, Responsible, Excellent, Adaptive & Agile, serta Trustworthy — yang diwujudkan secara nyata dalam program humaniora, termasuk Ekskursi Kebinekaan ini. Menurutnya, perjumpaan di PP Tidar memberi pengalaman langsung kepada peserta didik mengenai kehidupan pesantren dan praktik harmoni sosial yang autentik.
Selama sehari penuh, kegiatan dipandu langsung oleh Bahrudin. Ia mengawali dengan pemaparan Profil Pondok Pesantren Tidar, kemudian mengajak peserta berdialog tentang makna kebinekaan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Para siswa juga berkesempatan berbincang santai dengan para santri, melihat aktivitas keseharian di pondok, mempelajari dinamika kebinekaan lokal di Magelang, dan mendalami nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan di lingkungan pesantren. Interaksi seni dan budaya serta malam persaudaraan menjadi penutup yang menyatukan seluruh peserta dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan.
Kegiatan di PP Tidar ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren dapat menjadi ruang perjumpaan lintas iman dan lintas budaya yang produktif. Keberhasilan acara ini tidak lepas dari peran Bahrudin yang memadukan kapasitasnya sebagai Penyuluh Agama Islam dengan amanahnya sebagai Pengasuh Pesantren. Melalui pendekatan yang humanis, komunikatif, dan terbuka, ia berhasil menciptakan atmosfer belajar yang penuh keharmonisan.
Ekskursi Kebinekaan SMA Santo Yakobus di PP Tidar bukan hanya memperluas wawasan peserta didik, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam merawat keberagaman Indonesia. Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk terus menumbuhkan moderasi beragama dan persaudaraan kebangsaan di tengah generasi muda.

