PENYULUH AGAMA ISLAM GARDA TERDEPAN PENGENTASAN KEMISKINAN DI JAWA TENGAH
Jateng (Moderanesia.com) – Penyuluh Agama Islam memiliki peran strategis dalam Pembangunan Nasional, Menjadi Garda terdepan dalam Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Jawa tengah ( PKE ) Tahun 2023.
Sebanyak 133 Penyuluh Agama Islam terdiri dari 60 Pendamping lama dan 73 Pendamping baru mendapatkan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Mekanisme Pendistribusian Modal Usaha Program Pengentasan Kemiskinan Ekstreem yang diselenggarakan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Tengah di Gedung F Lantai 5 Setda Provinsi Jawa Tengah ( 08/06/23 ).
Ketua Baznas Jawa Tengah A. Daroji menyampaikan 90 % penduduk Indonesia adalah beragama Islam maka masyarakat yang masuk dalam kemiskinan ekstrim rata-rata beragama Islam. Baznas Provinsi Jawa Tengah memberikan kepercayaan penuh kepada Penyuluh Agama Islam sebagai pendamping.
“Penyuluh Agama diharapkan mampu memberikan motivasi kepada mustahiq dengan Bahasa agama, mortivasi bahawa bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan hidup adalah ibadah dan ikhlas dalam berikhtiar”, ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Ahyani Sekretaris BAZNAS Jateng mengatakan Penyuluh Agama Islam dalam mendampingi mustahiq kemiskinan ekstrem mempunyai tugas membantu meningkatkan kemampuan keagamaan, meningkatkan kesejahteraan yang selaras dengan program baznas bagaimana masyarakat bisa meningkat kesejahteraannya sehingga mengikis kefakiran.
“jika Baznas memiliki modal Financial, Penyuluh Agama punya modal tenaga dan ilmu sehingga dengan modal tersebut bisa ikut mendampingi masyarakat yang masuk kategori mustahiq kemiskinan ekstrem yang datanya dari Dinas Koperasi, Disnakertrans dan Dinas DP3AP2KB dengan berbagai latar belakang kehidupan akan tersentuh secara keagamaan sehingga bisa ikut aktif pada Majelis Taklim binaan Penyuluh”, pungkasnya.