Pentingnya Deteksi Dini Potensi Konflik di Jawa Tengah Dalam Meningkatkan Toleransi Kerukunan Umat Beragama
Jateng (Moderanesia.com) – Solo Baru, Senin 13 Maret 2023 di Hotel Grand Mercure Kegiatan Rakerwil hari ke 2 menghadirkan Nara sumber H Khoirudin Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah dengan materi “Deteksi Dini Potensi Konflik Jawa Tengah”
Sebagai moderator H Afief Mundzir Kabid Penaiszawa memberikan pengantar bahwa konflik sosial yang muncul saat kini dipicu dengan dua persoalan pertama dimensi keagamaan yang dipicu oleh konflik intern beragama ,pendirian rumah ibadah dan pengalaman keagamaan masyarakat
Dimensi kebangsaan dengan hadirnya kelompok separatisme yang menimbulkan chaos di tengah masyarakat, adanya kelompok radikal dg mengusung semangat keagamaan yang tinggi dan narasi anti pemerintah serta munculnya politik identitas yang dikemas dengan baju agama
Mengawali materinya nara sumber menyampaikan bahwa konflik itu selalu ada atau suatu kenisbian karena secara sunnatullah konflik tidak bisa dihilangkan.Pertanyaannya mengapa ada konflik karena memang kita berbeda seharusnya konflik harus dimanage dengan baik karena perbedaan itu indah
Konflik yang terjadi di Jateng selama tahun 22 yang bisa diselesaikan tentang pendirian rumah ibadah di kota Semarang dan Jepara .
Indeks nilai toleransi di Jawa Tengah dibawah indeks kerukunan beragama mencapai 73,68% Artinya terdapat 26,32% dalam kondisi intoleransi yang didalamnya menjadi embrio radikalisme dan terorisme yang harus diwaspadai jangan sampai membesar
Strategi yang telah dilaksanakan oleh Kesbangpol bersama stakeholder di Jateng dengan upaya memelihara kondisi masyarakat yang damai,penguatan forum mitra .penguatan deteksi dini, penguatan peran masyarakat dalam mediasi konflik, pelibatan tokoh masyarakat,stake holder.media massa dan jejaring sosial untuk menjaga kondusifitas wilayah dalam deteksi dini
Upaya dalam penanganan konflik dilaksanakan dalam tiga langkah rekonsiliasi.rehabilitasi dan rekonstruksi.Deteksi dilaksanakan dengan cara deteksi dengan aksi yaitu mengidentifikasi calon pelaku.kemudian pencegahan dini dengan cara membuat analisis bentuk informasi dan hasil rekomendasi dan cegah dini dilaksanakan tindakan dan koordinasi
Penguatan moderasi beragama diharapkan mampu mengurangi konflik sosial di masyarakat..Strateginya buatlah kegiatan kegiatan lintas agama sebagaimana jalan sehat kerukunan umat beragama,penguatan FKUB Muda untuk membangkitkan semangat kerukunan di kalangan generasi muda
Di tengah serbuan pemikiran tentang ideologi trans nasional terhadap budaya Nusantara yang dianggap tidak relevan pada era kekinian, maka penguatan komitmen kebangsaan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara sudah final. Pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa dan dasar negara sudah clear.
Sejak era Gubernur Bibit Waluyo telah mencanangkan Jateng sebagai benteng Pancasila pada tahun 2011 dan dikuatkan oleh Ganjar Pranowo bahwa Jateng adalah garda terdepan untuk melakukan perlawanan terhadap radikalisme dan terorisme.
Strategi yang dilaksanakan Kesbangpol Jateng untuk melawan radikalisme seperti melawan covid 19 yaitu dengan jaga imun agar diri kita mempunyai benteng diri, memakai masker artinya menjaga diri jangan sampai terkontaminasi dan treatmennya dengan merangkul yang sudah terpapar walaupun dalam pelaksanaannya tidak mudah karena dari 244 eks napiter baru 90 yang lolos deradekalisasi.
Diakui memang deteksi ini masih sangat lemah.karena realisasinnya banyak kejadian yang tidak dapat diprediksi. Hal ini disebabkan kita masih permisif terhadap kehadiran orang baru yang hadir diwilayah kita tanpa ada kecurigaan sama sekali..
Kesbangpol Jateng selalu menjalin sinergitas dengan BNPT dan Densus, Mempunyai jalinan call center bersama Wahid Institute dan lembaga lembaga pembina ex napiter seperti Gema Salam di Solo, Persadani di Kota Semarang dan Podomoro di Brebes.