Ganjar Pranowo Apresiasi Kinerja Penyuluh Dalam Program Nasional Stunting
Jateng (Moderanesia.com) – Bertempat di Hotel Grand Mercure Solo Baru, dalam kegiatan Rakerwil Kemenag Prov Jateng yang dihadiri oleh jajaran pejabat Kanwil, Kepala Kemenag kabupaten/kota se Jateng, Kepala MAN dan MTsN, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten /Kota se Jateng , organisasi profesi seperti APRI, Pokjanal, Pokjawas serta Pokjaluh. Ahad 12 Maret 2023.
Tagline Raker adalah “Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat” ini sejalan dengan Tahun Kerukunan yang dicanangkan oleh Gus Menteri pada Tahun 2023. Dalam laporannya Ka Kanwil H. Mustain Ahmad menyampaikan berbagai capaian yang diperoleh Jawa Tengah serta inovasi program “Merah Marun” menyemai ramah untuk masyarakat rukun. Program ini telah mendapatkan dukungan payung hukum berupa Pergub No 37 Tahun 2022. Di Jawa Tengah telah terbentuk 19 desa sadar kerukunan. Harapannya di setiap RT ada unsur kerukunan umat beragama sehingga betul-betul betul kehidupan masyarakat guyup rukun dan damai.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya memberikan dua point’ besar terhadap Kementerian Agama Prov Jateng . Pertama kontribusi terhadap persoalan stunting yang menjadi program nasional andil Penyuluh Agama sangatlah dominan.
“Sosialisasi secara massive digerakkan oleh Penyuluh Agama baik dalam majlis taklim, calon pengantin dan melalui media digital. Program kolaborasi bagaimana mempersiapkan generasi yang sehat baik fisik dan phykhisnya dimulai dengan gerakan “Ojo Kawin Bocah” Upaya pencegahan perkawinan dini sangat penting dalam mempersiapkan ibu tangguh dalam kehamilan dan mempersiapkan anak yang tumbuh dalam kesempurnaan”, paparnya.
Point’ kedua yang ditegaskan pak Ganjar adalah “Ojo Korupsi” Menjadi ASN di lingkungan Kemenag ini harus menjadi teladan di tengah kemasyarakatan.
“Dengan viralnya persoalan korupsi yang melibatkan pejabat sehingga berbuntut viralnya flexing keglamoran lifestyle yang disharing dalam media sosial sehingga netizen bisa mengakses dengan mudah. menuju Negara yang disegani, kita harus betul-betul betul punya integritas dalam memberikan pengabdian dan tidak menerima gratifikasi”, tegasnya.
Gubernur mengapresiasi Kemenag Jateng dalam menyelesaikan persoalan persoalan gesekan keagamaan ditengah masyarakat. Kiprah FKUB sangat signifikan dan asas proporsional. Sebagai solusi maka pentingnya kita sering ngopi bareng sambil jagong dan bincang bincang tentang apa saja. Seperti ketika semua umat beragama menyelesaikan persoalan bencana saling bahu membahu untuk meringankan para korban tanpa memandang apapun agamanya.
Sebagai penutup sambutan beliau mengucapkan selamat ber-raker untuk membuat kebijakan yang terbaik.Tolong jangan diplesetkan dengan “Ora Kerja”.
Dalam kesempatan tersebut gubernur juga menyerahkan BOP untuk MA sebesar Rp. 27.404.150.000,00