BERITAKars Kedu

Pelatihan Pemulasaraan Jenazah bagi Penyuluh Agama Islam Kabupaten Wonosobo: Tingkatkan Kompetensi Layanan Umat

Berbagi yuks..

Kars Kedu ( Moderanesia.com) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah bagi para penyuluh agama Islam, yang dijadwalkan berlangsung dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama telah dilaksanakan pada Senin, 23 Juni 2025 di Aula Kemenag Wonosobo, dengan pembagian dua kelas berdasarkan jenis kelamin peserta.

Kelas penyuluh laki-laki dibimbing oleh Ach. Fauzi, penyuluh senior sekaligus praktisi pemulasaraan jenazah. Sementara kelas penyuluh perempuan dipandu oleh Irna Fitroyah, akademisi dan praktisi pendampingan keagamaan bagi perempuan dan keluarga.

Pada pertemuan pertama ini, para peserta mendapatkan materi penting seputar pendampingan spiritual terhadap umat Islam yang sedang sakit parah, menghadapi sakaratul maut, hingga tata cara memandikan jenazah sesuai tuntunan syariat Islam dan tradisi yang berkembang di masyarakat.

“Pendampingan kepada orang sakit, terlebih yang menjelang sakaratul maut, merupakan ladang amal yang besar bagi penyuluh. Perlu pendekatan ruhani yang tepat agar hati yang sakit mendapat ketenangan,” terang Ach. Fauzi dalam pembukaan materi kelas laki-laki.

Materi disampaikan secara sistematis, dimulai dari adab menjenguk orang sakit, membacakan doa-doa dan ayat Al-Qur’an saat sakaratul maut, termasuk Surah Yasin dan Ar-Ra’d, hingga teknik-teknik dasar memandikan jenazah sesuai fiqih.

Dalam kelas perempuan, Irna Fitroyah menambahkan pentingnya kehadiran penyuluh sebagai sosok penenang dan pemberi keteladanan saat keluarga menghadapi musibah kematian.

“Penyuluh perempuan sering menjadi sandaran spiritual bagi ibu-ibu di masyarakat. Maka ilmu pemulasaraan ini perlu dikuasai, terutama oleh kita yang sering berada di sisi keluarga duka,” ungkap Irna.

Peserta tampak aktif berdiskusi dan melakukan simulasi memandikan jenazah menggunakan alat peraga yang telah disiapkan panitia. Suasana haru sempat terasa saat para narasumber menceritakan pengalaman nyata mendampingi keluarga yang kehilangan anggota tercinta.

Rencananya, pertemuan kedua akan dilaksanakan dalam waktu dekat, dengan fokus pada materi mengafani, menyolatkan, dan menguburkan jenazah, serta penanganan jenazah dalam kondisi khusus.

Ketua Pokjaluh Faqih Al Aziz menyampaikan harapan agar ilmu ini tidak berhenti di ruang pelatihan, tetapi ditularkan kepada masyarakat sebagai bagian dari dakwah pelayanan umat.

“Penyuluh agama bukan hanya penyampai materi ceramah, tapi juga pengemban tugas fardhu kifayah. Ilmu ini penting, mulia, dan sangat dibutuhkan umat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *