BERITAJateng

Rosyid Muhammadi, Penyuluh Agama Islam dan Kepala Sekolah yang Menggerakkan Inovasi Pembelajaran Al-Qur’an Digital di Wonosobo

Berbagi yuks..


Jateng (Moderanesia.com) – Rosyid Muhammadi dikenal sebagai sosok visioner dalam kepenyuluhan agama Islam, terutama dalam pengembangan pembelajaran Al-Qur’an berbasis digital. Dengan pendekatan inovatif, ia berhasil memperkenalkan metode pembelajaran tajwid berbasis Learning Management System (LMS) bagi santri Akademi Waqtar Wonosobo, yang membawanya masuk dalam nominasi PAI Award 2025.

Selain aktif sebagai penyuluh, Rosyid juga mengemban amanah sebagai Kepala Sekolah Muhammadi Homeschooling sejak tahun 2021, Rosyid berperan dalam menyusun sistem pendidikan berbasis nilai Islam dengan pendekatan fleksibel bagi para peserta didik. Perannya dalam dunia pendidikan semakin mengukuhkan komitmennya dalam membangun ekosistem pembelajaran yang beradaptasi dengan teknologi.

Lahir pada 8 Juni 1975 di Wonosobo, Jawa Tengah, Rosyid memiliki latar belakang akademik di bidang Sejarah Kebudayaan Islam, yang ia tempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan lulus pada tahun 1999. Selama masa kuliah, ia aktif berorganisasi dan sempat menjabat sebagai Sekretaris Umum DPD IMM DIY.

Setelah menyelesaikan pendidikan, lanjut mengabdikan dirinya dalam berbagai program sosial, termasuk sebagai Manager Program Peningkatan Sumber Daya Masyarakat berbasis Hutan di sebuah LSM.

Tahun 2005, Rosyid diangkat sebagai PNS dengan jabatan penyuluh agama Islam Ahli Pertama di Kementerian Agama RI. Pada Juni 2022, Rosyid mulai merintis metode pembelajaran baca huruf Al-Qur’an untuk kalangan dewasa. Tak lama berselang, tepatnya pada September 2022, ia mendirikan Akademi Waqtar, yang memperkenalkan sistem pembelajaran Al-Qur’an online menggunakan voice note WhatsApp.

Menghadapi perkembangan teknologi, Rosyid terus melakukan inovasi. Pada akhir 2023, ia kembali meluncurkan metode baru dengan memanfaatkan LMS berbasis web, yang memungkinkan santri Akademi Waqtar belajar tajwid dengan lebih sistematis dan efisien. Metode ini mendapat sambutan luar biasa dan berhasil menarik 595 peserta yang terdaftar dalam database Akademi Waqtar.

Baginya, teknologi adalah alat yang dapat mendorong perubahan positif dalam pembelajaran Al-Qur’an. Oleh sebab itu, ia bercita-cita menciptakan solusi digital inovatif dan berkelanjutan yang membantu masyarakat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an.

Dengan semangat dan dedikasi, Rosyid Muhammadi terus membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi, sehingga pembelajaran Al-Qur’an dapat lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *