Rakor Daring Pokjaluh Provinsi Jawa Tengah: Percepatan Program Berdampak dan Persiapan Muswil
Jateng ( Moderanesia.com) – 19 Agustus 2025 – Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring pada Selasa, 19 Agustus 2025. Rakor yang dipandu oleh Al Mukaromah selaku MC sekaligus notulis ini diikuti oleh 49 peserta, terdiri dari pengurus Pokjaluh Provinsi dan ketua Pokjaluh kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Rangkaian acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Pokjaluh, dilanjutkan dengan arahan Ketua Umum Pokjaluh Jawa Tengah, Dr. H. Mahsun. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya konsolidasi organisasi serta percepatan program-program berdampak yang dapat diukur secara nyata.
Dalam forum ini, para peserta menyampaikan laporan capaian program dari empat bidang sekaligus mengevaluasi program yang belum sepenuhnya terealisasi. Diskusi berjalan dinamis dengan semangat bersama untuk mendorong lahirnya program yang lebih berdampak, terukur, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu agenda penting yang dibahas adalah persiapan Musyawarah Wilayah (Muswil) sebagai puncak akhir periode kepengurusan yang direncanakan berlangsung sebelum Desember 2025. Kepanitiaan akan segera dibentuk, sementara untuk keterwakilan peserta diusulkan tiga orang dari setiap kabupaten/kota. Apabila memungkinkan, Pokjaluh Provinsi akan memberikan dukungan konsumsi dan akomodasi bagi peserta.
Selain itu, Rakor juga menekankan pentingnya penguatan kehadiran penyuluh agama di ranah digital melalui partisipasi aktif di media sosial IPARI dan website Moderanesia. Bidang pemberdayaan umat juga menyampaikan data capaian program pendampingan mustahik produktif periode 2020–2025, yang mencatat sebanyak 2.609 pendamping telah memberikan layanan kepada 20.395 orang mustahik. Capaian besar ini akan dikemas dalam bentuk e-book yang menarik untuk dipublikasikan kepada berbagai pihak hingga ke tingkat pusat.
Tidak hanya itu, Pokjaluh Jateng juga mendorong percepatan penerbitan buku “Jejak Inspirator” yang memuat kisah para juara penyuluh agama Islam Jawa Tengah tahun 2020–2025. Sementara itu, terkait regulasi tentang atasan penyuluh agama yang beragam di kabupaten/kota, Pokjaluh Jateng telah menyampaikan analisis kepada PP IPARI dan Ditjen Bimas Islam. Sambil menunggu lahirnya regulasi baru yang lebih selaras, penyusunan kebijakan di tingkat daerah diharapkan dapat menyesuaikan dengan kearifan lokal.
Rakor juga menegaskan sikap organisasi terhadap keberadaan Forum Penyuluh P3K Jateng. Pokjaluh menghargai forum tersebut sebagai bagian dari kebebasan berkumpul dan berserikat, sepanjang tidak mengganggu keberadaan organisasi profesi IPARI dan Pokjaluh. Sementara untuk Uji Kompetensi (UKOM) Penyuluh, forum masih menunggu edaran resmi dari Kemenag RI.
Rapat Koordinasi daring ini ditutup dengan penuh optimisme dan semangat kebersamaan. Pokjaluh Jateng berkomitmen untuk terus menghadirkan program yang berdampak nyata, memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat, serta menjaga sinergi dengan berbagai pihak di tingkat daerah maupun nasional.