PD IPARI Kebumen Gelar Sedekah Bumi dan Tanam 100 Bibit Kelapa Genjah Enthog di Nogoraji: Dalam Rangka Penguatan Ekoteologi dan Hari Santri Nasional 2025
Kars Kedu (Moderanesia.com) – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025 sekaligus memperkuat gerakan ekoteologi, Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Kebumen menggelar kegiatan Sedekah Bumi dan Penanaman 100 Bibit Kelapa Genjah Enthog di Desa Nogoraji, Kecamatan Buayan, Kamis (23/10/2025).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kasi Bimas Islam Kemenag Kebumen Dr. Ma’ruf Widodo, Kasi Garazawa H. Fahrudin, Camat Buayan, Kepala Desa Nogoraji, perwakilan MWC NU Buayan, Takmir Masjid Al-Hikmah Nogoraji, Kapolsek dan Danramil Buayan, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen.
Ketua PD IPARI Kebumen, Solihin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari pelaksanaan Asta Protas Kementerian Agama, khususnya pada aspek penguatan ekoteologi.
“Penanaman bibit kelapa genjah enthog ini tidak hanya dilakukan di Buayan, tetapi juga akan diperluas ke beberapa kecamatan lain seperti Sadang, Karanganyar, dan Pejagoan. Kami ingin gerakan ini menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi pelestarian alam dan ketahanan pangan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PD IPARI Kebumen berharap semangat ekoteologi semakin tumbuh di kalangan santri dan masyarakat, sehingga pelestarian alam menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah dan kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Desa Nogoraji, Jamaludin, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Kementerian Agama dan Baznas Kebumen yang telah banyak membantu masyarakat melalui berbagai program, termasuk bedah rumah dan bantuan bibit tanaman. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas nama tuan rumah jika terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Buayan, Nur Wahyudin mengapresiasi langkah PD IPARI Kebumen dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan kepedulian terhadap lingkungan.
“Ini program yang luar biasa. Ketika santri dan penyuluh agama mulai bicara tentang kelapa dan lingkungan, berarti agama sudah benar-benar hadir dalam kehidupan nyata,” ujarnya.
Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen Dr. Ma’ruf Widodo, menegaskan menegaskan bahwa program ekoteologi yang menjadi salah satu prioritas nasional Kemenag harus mampu memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Pelestarian lingkungan merupakan bagian dari ajaran agama. Karena itu, kolaborasi antarpenyuluh—baik agama, pertanian, maupun Distapang—harus terus diperkuat agar gerakan ekoteologi ini benar-benar berdampak luas,” tegasnya.
Usai sambutan, dilakukan penyerahan tujuh sertifikat tanah wakaf oleh Kasi Garazawa, H. Fahrudin, kepada Nazhir Wakaf Desa Nogoraji, yang menjadi simbol sinergi antara penguatan keagamaan dan pemberdayaan aset umat.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Ahmad Cholid Fikri, dilanjutkan dengan penanaman simbolis bibit kelapa genjah enthog di tanah wakaf Masjid Al-Hikmah Nogoraji.

