Dr. Mahsun Kembali Pimpin Pokjaluh Jawa Tengah Masa Khidmat 2025–2028
Jateng ( Moderanesia.com) – Bandungan, 6 November 2025 – Musyawarah Wilayah (Muswil) Pokjaluh Jawa Tengah yang berlangsung di Hotel Kusma, Bandungan, Kabupaten Semarang, resmi ditutup dengan agenda pemilihan ketua baru untuk masa khidmat 2025–2028.
Kegiatan yang mengusung tema “Rekognisi Kinerja, Jejaring, dan Karir Penyuluh Agama” ini menjadi ajang konsolidasi dan regenerasi kepemimpinan penyuluh agama se-Jawa Tengah.
Dalam proses pemilihan yang berlangsung secara demokratis dan terbuka, terdapat empat calon ketua yang maju, yakni Tasripan, Almukaromah, Syaefudin, dan Dr. Mahsun. Berdasarkan hasil perhitungan suara, Dr. Mahsun, Penyuluh Agama Islam asal Kabupaten Temanggung, meraih 19 suara, disusul Al Mukaromah dengan 9 suara, Tasripan 6 suara, dan Syaefudin 2 suara. Dari total 36 suara sah, Dr. Mahsun kembali terpilih sebagai Ketua Pokjaluh Jawa Tengah untuk masa khidmat 2025–2028.
Usai terpilih, Dr. Mahsun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya.
“Saya menerima amanah ini walau dengan rasa terpaksa, karena sadar beratnya tanggung jawab yang diemban. Namun dengan doa dan dukungan seluruh penyuluh agama di Jawa Tengah, insyaallah amanah ini akan saya jalankan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan Pokjaluh Jawa Tengah semakin berdaya, berdampak, dan bermanfaat bagi para Penyuluh Agama Islam. Pokjaluh, menurutnya, harus menjadi wadah penguatan kapasitas, kolaborasi, dan pengembangan karir bagi seluruh penyuluh di daerah.
Acara Muswil sekaligus penutupan kegiatan secara resmi dilakukan oleh Jamaludin, Kasubdit Kepenyuluhan Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI. Dalam sambutannya, Jamaludin mengapresiasi semangat dan kekompakan penyuluh Jawa Tengah yang terus berinovasi serta berperan aktif dalam memperkuat dakwah moderasi beragama di tengah masyarakat.
Dengan terpilihnya kembali Dr. Mahsun, diharapkan Pokjaluh Jawa Tengah semakin kokoh sebagai wadah penyuluh yang berdaya, berdampak, dan menginspirasi umat.

