BERITAKars Surakarta

PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHAN DENGAN KOLABORASI STRATEGIS PIHAK LAIN

Berbagi yuks..


Kars Surakarta (Moderanesia.com) – Sarasehan dan rapat koordinasi Pokjaluh Solo Raya merupakan wahana silaturrahmi Penyuluh Agama Islam se Eks-Karesidenan Surakarta. Pelaksanaanya tiga bulan sekali secara bergantian di tujuh kota/kabupaten yaitu Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.

Awal tahun ini 14 Januari 2025 diselenggarakan di Hotel Sahid Surakarta. Ketua Penyelenggara, yang juga sebagai ketua Pokjaluh Surakarta, Supardi menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Sahid Karena ada kerja sama dengan pihak Sahid Jaya khususnya Sahid Tour.

Secara lengkap, tambah Supardi, agenda shilaturrahmi yang dihadiri 221 ASN Penyuluh Agama Islam kali ini memuat acara Sosialisasi Kep. Dirjen Bimas Islam Nomor 1172 tahun 2024 tentang Juklak Penyuluhan Agama Islam di Media Sosial, , Pembinaan, Presentasi kolaborasi dengan Sahid Tour, Presentasi Penyuluh Award tingkat Nasional 2024, Persiapan Penyuluh Agama Award 2025, dan Laporan Pelaksanaan Kemah Moderasi di Bogor.

Dalam Sambutan sekaligus sosialisasi, Ketua Pengurus Pokjaluh Solo Raya, Slamet Arifin mengajak dan berharap kepada Penyuluh Agama Islam se eks-Karesidenan Surakarta untuk segera mempelajari dan menindak lanjuti Kep Dirjen Bimas Islam Nomor 1172 tentang Juklak Penyuluhan Agama Islam di Media Sosial.

Selain itu Arifin juga mengajak dan berharap untuk mempersiapkan dengan sungguh-sungguh peran serta dalam seleksi Penyuluh Award sehingga dari Solo Raya ada lagi yang terbaik di tingkat Nasional.

Kegiatan Rakor dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun. Dalam sambutannya, Dia menekankan pentingnya peran strategis penyuluh agama Islam dalam membina masyarakat dan pentingnya meningkatkan kapasitas diri.

“Penyuluh Agama Islam adalah garda terdepan Kementerian Agama. Mereka memiliki peran sentral dalam membangun harmoni sosial, memperkuat moderasi beragama, dan menjaga kerukunan umat sehingga tercipta keharmonisan dan kedamaian,” ujarnya.

Hafsun juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan mitra seperti Sahid Tour menjadi langkah inovatif untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh. “Melalui kerja sama strategis ini, kita berharap penyuluh agama Islam dapat memperluas wawasan dan mengembangkan metode penyuluhan yang lebih efektif, terutama dalam menghadapi dinamika masyarakat yang terus berkembang,” lanjutnya.

Sahid Tour, sebagai mitra strategis dalam pembinaan ini, turut memberikan kontribusi dengan memperkenalkan berbagai pendekatan inovatif, seperti integrasi nilai-nilai keagamaan dalam perjalanan wisata edukasi. Program-program kegiatan spiritual dan sosial yang terbuka kolaborasi dengan Penyuluh AgamaIslam. Demikian papar Direktur Sahid Tour, Hari Prakoso.

Kegiatan Shilaturahmi Penyuluh Agama Islam Se Eks- Karesidenan Surakarta ini ditutup dengan informasi atau laporan kegiatan dan keperan-sertaan pada Kemah Moderasi Beragama Nasional yang Pertama di Bogor. Adapun Laporan disampaikan oleh Asfari, selaku ketua Kontingen Jawa Tengah dan Dewi Anisa sebagai penanggungjawab tampilan peran defile dan pentas seni.

Kesan dan pesan dari Kemah Moderasi Beragama adalah wahana silaturahmi yang bagus untuk membangun persaudaraan dan persatuan para Penyuluh semua Agama sehingga perlu dilanjutkan sebagai program tiap tahun. Pesan indah yang menarik dari Menteri Agama saat memberikan pencerahan pada penutupan Kemah adalah “Lakukan semua kegiatan dengan Cinta”.
(Asf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *