Herawati Suyatno Putri Raih Juara 1 PENAIS Award 2025 Berkat Inovasi “Geber Bangku”
Jateng (Moderanesia.com)- Sosok penyuluh agama Islam asal Mojogedang, Karanganyar, Herawati Suyatno Putri, berhasil mengharumkan nama Jawa Tengah sekaligus Indonesia dengan meraih Juara I PENAIS Award 2025 Tingkat Nasional. Penghargaan bergengsi yang digelar Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI ini menjadi bukti nyata kiprah penyuluh agama dalam menghadirkan inovasi yang berdampak luas di masyarakat.
Kesuksesan Herawati tak lepas dari program unggulannya Geber Bangku (Generasi Bersih, Bangsa Kuat). Inovasi ini lahir dari keprihatinannya terhadap maraknya praktik korupsi yang merusak moral bangsa. Melalui Geber Bangku, Herawati menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan keberanian moral kepada masyarakat lintas generasi—mulai dari anak-anak TPQ dan MI, remaja Karang Taruna, hingga majelis taklim orang tua.
“Agama bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga kekuatan moral untuk melawan ketidakadilan dan korupsi. Karena itu, saya memilih jalan pencegahan sejak akar rumput. Prevention is better than cure,” ujar Herawati usai menerima penghargaan.
Berbekal latar belakang sebagai Sarjana Hukum dan pengalaman sebagai fasilitator program pembangunan desa serta panitia pemilu sejak 2014, Herawati melihat langsung bagaimana potensi kecurangan bisa terjadi di masyarakat. Alih-alih menyerah pada keadaan, ia memilih menjadi bagian dari solusi dengan menguatkan pendidikan karakter antikorupsi.
Sejak digagas pada September 2022, Geber Bangku tumbuh menjadi gerakan moral yang mendapat dukungan luas. Salah satu bukti nyatanya adalah Desa Gentungan, Mojogedang, yang kini diakui sebagai Desa Antikorupsi berkat pendampingan intensif dari Herawati.
Selain kiprah inovasinya, Herawati juga dikenal aktif di berbagai organisasi seperti Dharma Wanita Persatuan Mojogedang, BADKO LPQ, DMI, Pokjaluh, dan Al Hidayah. Kehadirannya selalu dinanti masyarakat karena pembawaannya yang ramah, rendah hati, sekaligus tegas dalam mengampanyekan nilai kejujuran.
Atas konsistensi dan kerja kerasnya, Herawati kini berdiri sebagai penyuluh agama yang membuktikan bahwa gerakan kecil dari desa mampu memberi dampak nasional.
“Semoga penghargaan ini menjadi pemantik semangat bagi seluruh penyuluh agama di Indonesia untuk terus berinovasi, menjadi pelita perubahan, dan melahirkan generasi bangsa yang berintegritas, bermoral, dan berakhlak mulia,” pungkasnya.