LARASATI (Layanan Rohani Sehatkan Diri, Iman dan Hati ) di RSI Purworejo
Purworejo/Moderanesia.com – Pasien merupakan seseorang yang menerima bantuan atau perawatan medis karena menderita sakit maupun cedera yang membutuhkan bantuan dokter dan perawat di Rumah Sakit. Problem yang dialami pasien ada kalanya tidak hanya karena faktor fisik saja, namun juga faktor psikologi dan problem spiritual.
Rumah Sakit Islam Purworejo bekerja sama dengan Kankemenag Kab. Purworejo yang dilaksanakan oleh Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Loano memberikan bimbingan rohani kepada pasien rawat inap. MOU antara RSI Purworejo dan Kemenag Kab. Purworejo dimulai dari Januari tahun 2020. Kegiatan bimbingan rohani oleh Penyuluh Agama Islam di Rumah Sakit Islam Purworejo dilaksanakan setiap pagi di hari Senin sampai Sabtu dengan mengunjungi pasien di bangsal pasien.
Kegiatan bimbingan rohani merupakan salah satu pelayanan kesehatan kepada pasien dalam bentuk pemenuhan kebutuhan spiritual yang diharapkan mampu membantu pasien dalam proses penyembuhan.
Problem spiritual yang ditemui di Rumah Sakit Islam Purworejo diantaranya kurangnya pengetahuan tentang tata cara sholat saat sakit dengan alasan kondisi yang masih menerima perawatan seperti infuse dan susahnya dalam bergerak, selain itu juga ditemukan problem lain seperti kurang bisa menerima kondisi sakit dan rasa putus asa.
Penyuluh Agama Islam hadir memberikan pelayanan sentuhan rohani kepada pasien dan keluarganya dalam bentuk memberikan dan memandu doa, motivasi agar sabar dan tabah dalam menghadapi setiap cobaan yang diberikan Allah, menjadikan sakit sebagai kesempatan untuk lebih mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, Penyuluh juga mengajarkan tata cara sholat, berdoa dan berdzikir kepada Allah untuk memohon kesembuhan.
Tujuan bimbingan Rohani di Rumah Sakit Islam Purworejo oleh Penyuluh Agama KUA Loano sebagai upaya memperkuat iman pasien dan menumbuhkan kesadaran kepada pasien bahwa hakikat sakit merupakan ujian dari Allah untuk menggugurkan sebagian dosa-dosanya, sehingga pasien akan lebih opstimis untuk kesembuhannya.