IndonesiaKHUTBAH

Tiga Sikap Menghadapi Musibah

Berbagi yuks..

Oleh : H. Edi Nur Wahid,S.Ag (PAIF Kab. Semarang)

Jam’aah Sidang Jum’at Rahimakumullah.
Secara harfiyah musibah artinya mengenai, menimpa atau membinasakan. Musibah adalah kejadian apa saja yang menimpa manusia yang tidak dikehendakinya. Kita tentu sepakat bahwa tidak ada satupun dari warga Indonesia apalagi kalangan muslim yang menghendaki musibah. Musibah telah terjadi dan meskipun kita tidak menghendakinya tetap dan mungkin saja akan terjadi lagi, bahkan yang lebih besar dan lebih dahsyat lagi. Musibah di Palu memang dahsyat, tapi sejarah tentang itu menunjukkan ada yang lebih dahsyat lagi.
Musibah yang menimpa di berbagai wilayah di negeri kita serta di berbagai kawasan lain di muka bumi ini, bila menimpa orang-orang yang baik mudah-mudahan mereka yang selamat semakin diperkokoh kesabarannya, demikian pula dengan keluarganya yang berada di tempat lain. Sedangkan yang wafat semoga dima’afkan kesalahan dan dosanya dan mereka ditempatkan oleh Allah swt di tempat yang menyenangkan dalam kehidupan akhirat. Bila ini merupakan azab untuk orang-orang yang durhaka kepada Allah swt, maka hal ini seharusnya menyadarkan kita semua untuk kembali ke jalan hidup yang benar menurut Allah dan Rasul-Nya dan yang sudah berada pada jalan yang benar untuk terus istiqomah (memiliki pendirian yang kuat) agar tetap berada di jalan ini.
Terlepas dari ujian atau azab, maka bencana yang menimpa sesama manusia ini apalagi yang terjadi di negeri kita adalah jelas-jelas saudara kita sebangsa, setanah air bahkan seagama, maka seharusnya bisa kita tunjukkan sikap positif yang sebaik-baiknya. Paling tidak, ada tiga sikap positif yang harus kita tunjukkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *