Manfaatkan Pesantren Ramadan Untuk Perkuat Literasi Dampak Nikah Dini
Kab.Magelang (Moderanesia.com)-Tak ada yang tidak istimewa di bulan Ramadan. Momen tahunan yang dirindukan banyak orang. Tentunya sangat disayangkan jika keberkahan Ramadan terlewatkan begitu saja. Aneka kegiatan pun dihelat di bulan suci ini. Pesantren Ramadan salah satunya.
Kreasi dan inovasi dengan aneka branding pun tak terelakkan. Berbagai upaya untuk mengemas kegiatan agar menarik banyak dilakukan, khususnya di lembaga pendidikan. Demikian pula tema yang diangkat. Rangkaian materi yang akan disajikan pun disusun sedemikian rupa. Mulai dari yang sangat umum terkait penguatan ghirah keislaman, ibadah praktis maupun tema-tema kekinian yang sedang digandrungi. Kesempatan untuk menggali seberapa jauh pemahaman siswa terkait literasi dari suatu masalah pun disuguhkan. Satu hal yang mungkin masih terbilang langka adalah terkait dampak pernikahan dini.
Kasus nikah dini di berbagai penjuru negeri masih saja memprihatinkan. Sehingga penekanan pentingnya menggali literasi dan pengetahuan anak tentang apa, siapa, bagaimana bisa terjadi, dan apa solusinya menjadi sebuah keniscayaan. Para siswa yang merupakan generasi muda calon penerus bangsa harus tahu. Jangan sampai mereka justru menjadi pelaku dan korban dampak negatif nikah dini. Minimnya kepedulian berbagai pihak untuk bersama-sama mendampingi mereka dan mengalihkan perhatian mereka kepada kegiatan yang positif menjadi salah satu penyebabnya.
Bertempat di SMA Negeri 1 Candimulyo, Azizah Herawati, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Candimulyo dan Mertoyudan, Kabupaten Magelang yang merupakan salah satu pelaku agen perubahan dengan branding Gerceg Wincah (Gerakan Pencegahan Perkawinan Bocah) memanfaatkan momen Ramadan untuk menggali literasi para siswa terkait bahaya nikah dini. Azizah dijadwalkan empat kali pertemuan dengan tema yang sama namun beda kelas selama rentang waktu sepekan sejak 28 Maret 2023 hingga 4 April 2023.
Materi yang dikemas ringan dan mengasyikkan membuat para siswa antusias mengikuti hingga akhir sesi.
“Mengkampanyekan pencegahan nikah dini pada siswa memang butuh trik agar menarik. Melibatkan mereka dalam diskusi dan dialog interaktif sangat penting dalam menggali sejauh mana literasi mereka tentang nikah dini,” kata Azizah.
Kepala SMA Negeri 1 Candimulyo yang akrab disapa Bu Astuti menyambut baik kegiatan ini. Dia berharap program seperti ini bisa berkelanjutan. “Program sudah kita kerjasamakan, tinggal nanti tindak lanjutnya. Saya berharap tidak berhenti sampai di sini,” tegasnya. Sementara itu, Matullah selaku panitia mengungkapkan rasa terimakasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Seperti halnya Bu Astuti, dia berharap ada program lanjutan yang lebih bisa dirasakan oleh siswa.