Rakor Pokjaluh Ajang Silaturahmi dan Berbagi Inovasi Penyuluh Agama se- Eks Karisidenan Kedu
Kars Kedu ( Moderanesia.com ) – Dengan mengusung tema “Mewujudkan Penyuluh Agama Islam yang Kompeten dan Berdaya” acara Rapat Koordinasi Pokjaluh se-eks Karisidenan Kedu dibuka langsung Kepala Kantor Kemenag Kota Magelang Muhammad Soleh Mubin, Rabu 25 September 2024.
Mubin mengapreasiasi bahwa Penyuluh Agama adalah pejuang hebat, karena berkat Penyuluh Program-program Kementerian Agama sampai ke masyarakat.
“Program prioritas yang diamanahkan kepada Kementerian Agama seperti moderasi beragama bisa tersampaikan dan terlaksana di masyarakat merupakan hasil usaha dari Penyuluh Agama”, tuturnya
Rapat koordinasi dipandu oleh Mahsun Ketua Pokjaluh Prov. Jawa Tengah dengan mengangkat empat pokok bahasan yaitu testimoni para Juara PAI Award Nasional tahun 2024, paparan progres pengembangan Kampung Moderasi Beragama (KMB) di Kabupaten Kota Se-eks Karisidenan Kedu, Inventarisir tantangan Kepenyuluhan baik dari sisi regulasi kepegawaian maupun tugas fungsi dan penyampaian hasil Rakerwil Pengurus Pokjaluh Jateng beberapa waktu yang lalu.
Pada sesi pertama tampil tiga Penyuluh Agama Islam finalis PAI Award Nasional dari Kabupaten Temanggung Umi Khoirun Nisa berhasil menjadi juara 1 di kategori Kesehatan Masyarakat, Kabupaten Wonosobo Rosyid Muhammadi peringkat 3 kategori penguatan literasi Al-Qur’an dan Ihsanudin dari Kabupaten Purworejo, ia berhasil meraih peringkat 3 PAI Award tahun 2024 untuk Kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Mereka bertiga saling berbagi pengalaman bagaimana prosesi penilaian di ajang PAI Award dan memberikan motivasi untuk persiapan di tahun 2025.
“Selain upgrade kemampuan public speaking untuk mendukung presentasi perlu juga diperhatikan portofolio dan dokumen pendukung program bimbingan penyuluhan serta KTI yang standar sesuai juknis ini yang menjadi kunci kesuksesan kita di ajang PAI Award”, ujar Nisa.
Acara selanjutnya adalah progres report pelaksanaan program Kampung Moderasi Beragama (KMB) yang telah diterapkan di Kabupaten Kota se-eks Karisidenan Kedu. Tiap perwakilan Pokjaluh Kab/Kota memaparkan apa yang telah dilakukan dalam pengembangan Kampung Moderasi di wilayahnya serta hambatan dan tantangannya.
ada tag line yang menarik dan unik dari tiap Kabupaten misalnya dari Kebumen ‘Aku Kowe Pada Bae’ dalam bahasa Indonesia artinya saya dan kamu sama setara tindak ada perbedaan sama-sama anak bangsa. Dari Purworejo program Inovasi yang diberi nama NASI BU LINA (Bina Moderasi Bersama Umat Lintas Agama) merupakan sebuah kegiatan lintas iman.
“Program Kampung Moderasi Beragama adalah upaya kita bersama untuk membangun masyarakat yang menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.” Harap Mahsun
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan komitmen yang kuat, diharapkan program Kampung Moderasi Beragama dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif dalam menciptakan masyarakat yang toleran, harmonis, dan berkeadilan. Pokjaluh siap untuk terus berperan aktif dalam mendukung dan mensukseskan program ini untuk mewujudkan kerukunan intern dan antar umat beragama demi kemajuan bersama