Capacity Building IPARI Kabupaten Tegal: Membangun Kompetensi Penyuluh Agama
Kars Pekalongan (Moderanesia.com) – PD IPARI Kabupaten Tegal baru saja menggelar acara Capacity Building di Hotel Asthana Guci, Tegal, pada Sabtu, 21-22 Juni 2025. Acara ini diikuti oleh seluruh penyuluh agama di Kabupaten Tegal dan dihadiri oleh Kepala Kemenag, Moh. Aqsho, Kasubbag TU, Mujahidin Nurburhan, dan Kasi Bimas Islam, Kokabudin.
Dalam sambutannya, M. Aqsho menekankan pentingnya nilai budaya kerja Kemenag yang harus senantiasa ditanamkan dan dijalankan di lingkungan kerja. Beliau juga mengingatkan bahwa sebagai suri tauladan, penyuluh agama harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Mujahidin Nurburhan, selaku Kasubbag TU juga menyampaikan pentingnya pelayanan prima dan menjalankan tugas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan menyampaikan agenda kerja yang meliputi melayani dengan baik dan melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Selanjutnya
Kasi Bimas Islam, Kokabudin menyampaikan 4 dari Asta Protas (delapan program prioritas Kementerian Agama 2025–2029) yang dikenal dengan tema “Kemenag Berdampak” itu sangat berkaitan dengan tusi penyuluh agama, yaitu
Meningkatkan Kerukunan & Cinta Kemanusiaan – memperkuat moderasi beragama, peran KUA dalam deteksi konflik dini, dan kurikulum berbasis perdamaian.Penguatan Ekoteologi – gerakan penghijauan seperti penanaman 1 juta pohon, penerapan green building, dan wakaf pohon.Layanan Keagamaan Berdampak – bimbingan perkawinan, inklusivitas KUA, dan literasi agama. Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat – optimalisasi zakat, dan wakaf.
Pagi hari acara dilanjutkan dengan simulasi pemecahan konflik oleh peserta yang terbagi menjadi 10 kelompok. Dimana tiap kelompok mendatangi 10 posko secara bertahap. Tiap posko menyiapkan 3 smpai 7 permasalahan yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok.
Dan selanjutnya acara penutupan Capacity Building, secara resmi ditutup oleh Ketua PD IPARI, Faiqoh. Dalam sambutannya, Faiqoh menyampaikan harapannya agar seluruh Penyuluh Agama terus meng-upgrade diri, meningkatkan kapasitas, baik secara profesional maupun pribadi. Sehingga masyarakat dapat merasakan dampak, manfaat yang besar atas keberadaan para penyuluh agama.