248 Penyuluh Agama Se-Eks Kars. Banyumas Perkuat Sinergi dan Kerukunan
Banjarnegara (Humas) — Sebanyak 248 penyuluh agama lintas agama se-Eks Karesidenan Banyumas mengikuti Rapat Koordinasi Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) yang digelar di Objek Wisata Seakong, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (18/12/2025). Peserta berasal dari empat kabupaten, yakni Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, dan Purbalingga.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Kepala Seksi Bimas Islam, Kepala KUA Kecamatan Banjarnegara dan Kecamatan Wanadadi, serta para pengurus IPARI dari masing-masing kabupaten.
Ketua Panitia sekaligus Ketua PD IPARI Kabupaten Banjarnegara, Drs. Nasirin, dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta. Dengan gaya santainya, Nasirin menyampaikan bahwa kegiatan kali ini dikemas berbeda dari sebelumnya.
“Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu penyuluh agama yang hadir. Hari ini kita sengaja memilih suasana luar ruang. Setelah tiga kali kegiatan dilaksanakan di dalam ruangan, sekarang saatnya kita bersenang-senang bersama lewat fun game, tentu tanpa mengurangi semangat koordinasi dan kebersamaan,” ujarnya disambut antusias peserta.
Ia berharap, suasana santai tersebut mampu memperkuat keakraban dan kekompakan para penyuluh agama lintas agama dalam menjalankan tugas di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Dr. H. Sukarno, M.M., dalam sambutan sekaligus pembinaan, menyampaikan pesan Menteri Agama bahwa penyuluh agama merupakan garda terdepan Kementerian Agama dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan, moderasi beragama, serta menjaga kerukunan umat.
“Penyuluh agama berada di garis terdepan. Panjenengan semua adalah wajah Kementerian Agama di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti tantangan penyuluh agama di era perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Menurutnya, penyuluh agama perlu terus meningkatkan literasi digital agar mampu memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana penyuluhan yang menyejukkan dan mencerahkan.
Lebih lanjut, Kepala Kankemenag menekankan pentingnya implementasi Asta Protas Kementerian Agama, khususnya terkait penguatan cita kemanusiaan, kerukunan umat beragama, serta pengarusutamaan ekoteologi sebagai respons keagamaan terhadap isu lingkungan.
Rangkaian kegiatan rapat koordinasi kemudian dilanjutkan dengan fun game dan ramah tamah, yang berlangsung penuh keceriaan dan kebersamaan, mencerminkan semangat persaudaraan dan harmoni antarpenyuluh agama lintas agama.

