BERITAKars Kedu

Peneliti IAIN Kudus Bersama Penyuluh Kabupaten Magelang Gelar FGD “Beda tapi Mesra” di Lereng Merapi

Berbagi yuks..

Magelang / Moderanesia.com – Bertempat di aula Balai Desa Ngargomulyo, Dukun, Kabupaten Magelang, Sabtu (6/8/2022) Peneliti dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus bersama Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kankemenag Kabupaten Magelang mengadakan Focus Discussion Grup (FGD) Penelitian Interdisipliner. Hadir dalam kegiatan tersebut para tokoh agama, perangkat desa, pendidik, tokoh pemuda, pendamping kegiatan keagamaan dan para mahasiswa dari Institut Agama Islam (IAIN) Kudus.

Acara bertajuk “Beda tapi Mesra: Relasi Pendidikan dan Agama dalam Membangun Moderasi Beragama di Tengah Masyarakat Majemuk di Lereng Merapi Kabupaten Magelang” ini merupakan perhelatan puncak dari rangkaian kegiatan penelitian yang cukup panjang. Data yang sudah cukup lama diperoleh selain dari PAIF yang saat itu berdinas di kawasan tersebut, juga digali dari Penyuluh Agama Islam Non PNS (PAI Non PNS), tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai pihak terkait melalui beberapa kali kunjungan.

Sebelum FGD digelar kedua peneliti, Ismanto dan Irzum Farihah menugaskan para mahasiswa untuk “life in” atau tinggal di kampung selama 2 hari untuk berbaur dengan masyarakat. Tujuannya adalah menggali informasi terkait dinamika keagamaan, toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat dengan agama yang berbeda. Bersama PAIF dan para peneliti, mereka terjun ke pengajian, pertemuan warga, pertemuan pemuda dan anak-anak, lembaga pendidikan bahkan ke sawah untuk bertemu dan berdialog langsung dengan para petani. Mereka sangat terkesan dan terkagum-kagum dengan fenomena keberagamaan yang harmonis dan bisa dikatakan langka tersebut. Pesona alam yang sangat memukau dengan hawa sejuk pegunungan melengkapi keindahan suasana di desa teratas sebelum puncak Merapi tersebut.

FGD dipandu langsung oleh Ismanto selaku koordinator peneliti didampingi Irzum Farihah selaku peneliti serta Azizah Herawati, PAIF Kankemenag Kabupaten Magelang yang juga bertindak sebagai pemantik sekaligus narasumber. Dalam pengantarnya, Ismanto menyampaikan latarbelakang yang membuatnya dan tim tertarik untuk mengadakan penelitian di kawasan tersebut dan menyebutkan beberapa point yang akan didiskusikan dalam FGD tersebut. “Beberapa hal yang kami diskusikan antara lain dinamika kehidupan keagamaan yang ada pada saat ini, penanaman agama pada anak, bagaimana anak-anak bisa menerima perbedaan, dampak dari perbedaan dan resolusi konflik,” jelasnya.

Kepala Desa Ngargomulyo, Widodo, sangat berterimakasih dan mengapresiasi positif kegiatan tersebut. Dia menegaskan bahwa di desa tersebut sejak dia lahir belum pernah ada konflik keagamaan. “Semua saling menghormati, tidak memikirkan perbedaan,” tandasnya. Hal serupa juga dikuatkan oleh mereka yang hadir dalam forum tersebut.

Sementara itu Nastain yang merupakan tokoh agama sekaligus PAI Non PNS yang berdomisili di daerah tersebut menjelaskan secara tegas terutama yang berkaitan dengan pengamalan masing-masing agama dengan sangat rinci. Jangan sampai toleransi yang dilakukan justru kebablasan dan mengancam akidah. Dia berharap berbagai pihak terutama pemangku kebijakan untuk bisa memfasilitasi adanya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) sebagai ajang komunikasi dan koordinasi antar umat beragama.

Forum yang baru kali ini dilaksanakan ini disambut gembira oleh hadirin. Terbukti acara yang diagendakan usai jam 12 siang ini terpaksa diperpanjang dengan banyaknya pihak yang urun rembug dan berpartisipasi aktif untuk melahirkan sebuah kesepakatan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama yang menurut warga setempat merupakan sebuah warisan seperti halnya tanah yang diwariskan, sehingga harus selalu dijaga.

Acara diakhiri dengan closing statement dari narasumber, yang berusaha membangkitkan semangat moderasi beragama dan memupuk terus kerukunan yang selama ini sudah terjaga. “Tetap semangat untuk saling menjaga. Njaga rasa, njaga raga lan njaga tresna!”, pungkasnya dalam logat Jawa. (azh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *