Cegah Nikah Dini: FKPAI Pecalungan Laksanakan Program Penyuluh ‘Go To School’
Batang (Moderanesia.com) – Dalam rangka menurunkan angka pernikahan dini di Kecamatan Pecalungan, Penyuluh agama Islam melakukan kunjungan ke beberapa sekolah dari tingkat SLPT sampai dengan tingkat SLTA, dalam program penyuluh go to school.
Terkait dengan program penyuluh Go To School, maskur selaku koordinator penyuluh Agama islam mengatakan : “Program ini sebenarnya rutin kami jalankan setiap 1 bulan sekali dengan mengunjungi sekolah2 dengan materi yang berbeda-beda. Husus bulan November sampai dengan bulan desember, kami gencar melakukan sosialisasi cegah kawin dini” lebih lanjut Maskur menambahkan thema ini diangkat karena dipicu tingginya angka pernikahan dini di Kec. Pecalungan. “Kecamatan Pecalungan menduduki peringkat nomor 1 terkait angka perniakan dini di Kabupaten Batang.” imbuhnya
Kegiatan sosialisasi cegah kawin dini dimulai dari SMPN Negeri 1 Pecalungan selama 2 hari, tanggal 11 November 2022 dan 14 november 2022) mulai pukul 08.00 s.d 10.00 WIB. Kegiatan dilaksanakan 2 tahap; tahap pertama dengan menggelar kampanye secara bersama-sama di halaman SMPN 1 Pecalungan, dan pada hari kedua di lanjutkan sosialisasi ke semua kelas 9 dengan melibatkan semua penyuluh agama islam di Kecamatan Pecalungan.
Kepala sekolah SMPN 1 Pecalungan, Bambang Santoso dalam kesempatan yang sama mengatakan; “Kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam Pecalungan, semoga ikhtiyar bersama ini, mampu menurunkan angka pernikahan dini di Kecamatan Pecalungan hususunya dan Kab. Batang pada umumnya”.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Pokjaluh Kab. Batang, Almukaromah, menyampaikan, semua penyuluh di tingkat Kecamatan bergerak bersama-sama dengan format sosialisasi yang berbeda-beda. “Penyuluh harus berada di garda terdepan dalam mencegah perkawinan anak, karena mengingat masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dan generasi emas indonesia”.
Muhtarom selaku kepala KUA, menyampaikan apresiasi kepada penyuluh agama islam yang rutin melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah, melalui program penyuluh go to school : “Sosialisasi cegah nikah dini ini penting dilakukan, agar program pemerintah dalam menyiapan generasi emas indonesia dapat berjalan dengan baik”.
Salah satu peserta Amanda, merasa bersyukur mendapat wawasan seputar dampak perniakahn dini. “Dampak nikah dini ternyata selain selain ancaman kesehatan, juga ancaman putus sekolah, ancaman kekerasan dalam rumah tangga, ancaman perceraian dan masih banyak lagi resikonya”. “kami menolak dinikahkan dalam usia dini, kami ingin kejar ijazah bukan bukan buku nikah” imbuhnya.