BERITAKars KeduUncategorized

Majelis Ta’lim wal Qur’an Nur Iman Helat Pelatihan Pertanian Terpadu

Berbagi yuks..

Kars Kedu ( Moderanesia.com ) – Di tengah kekhawatiran global tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap sektor pertanian, Majelis Taklim wal Qur’an Nur Iman Borokulon Purworejo yang dipimpin oleh Ratna Ulfatul Fuadiyah, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Banyuurip, mengambil langkah proaktif untuk menghadapi tantangan ini. Salah satu langkah tersebut adalah penyelenggaraan pelatihan pertanian terpadu dengan fokus pada keadilan iklim, Ahad 1 September 2024

Hadir sebagai narasumber dua penyuluh agama Islam, Ikhsanuddin dan Wahman. Pelatihan ini diadakan dengan tujuan tidak hanya meningkatkan keterampilan pertanian peserta, tetapi juga untuk memperkenalkan prinsip-prinsip keadilan iklim yang relevan dalam praktik pertanian sehari-hari.

Pelatihan diadakan di aula Majelis Taklim wal Qur’an Nur Iman yang didekorasi dengan nuansa yang nyaman dan akrab. Ruangan tersebut dipenuhi oleh para peserta yang terdiri dari jamaah majelis. Suasana khidmat dan penuh semangat mencerminkan antusiasme mereka dalam menghadapi tantangan iklim yang kian mendesak.

Ikhsanuddin dan Wahman yang merupakan penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Ngombol memulai pelatihan dengan memberikan penjelasan mendalam mengenai hubungan antara ajaran Islam dan prinsip-prinsip keadilan iklim.

“Menjadi hal yang penting menjaga keseimbangan dan harmoni antara manusia dan alam, serta tanggung jawab untuk memelihara lingkungan demi generasi yang akan datang”, jelasnya.

“dalam perspektif agama, manusia sebagai khilafah (pengelolaan bumi) harus berbuat kemaslahatan (kesejahteraan umum) yang sejalan dengan praktik pertanian ramah lingkungan”, lanjut Ikhsanudin.

Materi pelatihan mencakup teknik-teknik pertanian terpadu yang mengutamakan keberlanjutan. Peserta diajarkan tentang metode konservasi tanah, pengelolaan sumber daya air, serta penggunaan pupuk organik yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Ikhsanuddin dan Wahman juga menekankan pentingnya diversifikasi tanaman untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan mengurangi risiko kegagalan panen.
Dalam sesi praktek, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan diajarkan langsung oleh kedua penyuluh tentang teknik-teknik tersebut.

Para peserta belajar cara membuat kompos dari bahan organik, merancang sistem irigasi yang efisien, dan mengenali berbagai jenis tanaman yang cocok dengan kondisi iklim setempat. Aktivitas ini tidak hanya memperkaya pengetahuan teknis peserta, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan di antara mereka.

Pelatihan ini juga mencakup sesi diskusi dan tanya jawab, di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan bertanya tentang tantangan yang mereka hadapi dalam praktik pertanian sehari-hari. Mereka mendapatkan fasilitas diantaranya polybag, tanah, bibit tanaman dan bibit ikan, sebagai modal awal untuk praktik secara mandiri di rumah. Ikhsanuddin dan Wahman memberikan solusi praktis dan berbagi tips berdasarkan pengalaman mereka sebagai penyuluh.

Pada akhir pelatihan, Ratna Ulfatul Fuadiyah memberikan penutup yang penuh inspirasi, mengajak semua peserta untuk menerapkan ilmu yang didapat dan berkomitmen terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan. Ia juga mengingatkan pentingnya peran setiap individu dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan keadilan iklim untuk masa depan.

Pelatihan pertanian terpadu ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi komunitas lokal, tidak hanya dalam hal peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan mewujudkan keadilan iklim sesuai dengan ajaran agama Islam.

Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama dengan Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa). Yayasan ini memiliki visi terwujudnya masyarakat yang berdaya dalam memperjuangkan kehidupan yang adil, bermartabat, dan sejahtera bagi semuasebagai tanggungjawab bersama untuk pemenuhan HAM dan kelestarian alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *