Membangun Negeri dengan Mengubah Mustahik Menjadi Muzakki
Kars Surakarta ( Moderanesia.com ) – 86 Penyuluh Agama se eks Karesidenan Surakarta (yaitu Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri) mengikuti kegiatan Sosialisasi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pembekalan bagi para calon pendamping mustahiq produktif yang diselenggarakan oleh Baznas Propinsi Jawa Tengah di Hotel Syariah Solo. Selasa 12 November 2024.
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Baznas Prop. Jawa Tengah. K.H. Ahmad Darodji memberikan penjelasan tentang Lagu Terima Kasih Muzakki.
“Lagu karya Tjuk Subchan Sulchan tersebut harus dipahami oleh para pendamping mustahiq dan dipahamkan kepada mustahiq. Yaitu dipahamkan bahwa harus ada harapan dan usaha bahwa seorang mustahiq kelak menjadi muzakki”, ujarnya.
Ketua BAZNAS Prov. Jateng juga mengingatkan kepada para calon pendamping mustahiq untuk memahami dan mensosialisasikan UU nomor 23 tahun 2011 tentang zakat.
“Zakat itu bikin kaya, bukan bikin miskin. Tidak ada riwayatnya orang berzakat jadi miskin.” Jelas Darodji.
Dijelaskan pula bahwa pentasarufan zakat ada dua macam model, yaitu konsumtif dan produktif, dimaksud konsumtif adalah pentasarufan zakat yang tidak menghasilkan uang, seperti bantuan bagi orang sakit, korban bencana, pembangunan masjid dan lain-lain.
Adapun pentasarufan produktif adalah pentasarufan zakat yang menghasilkan uang, antara lain seperti pembiayaan pelatihan kerja berbagai bidang, pemberian modal usaha dan lain-lain.
BAZNAS Prov. Jateng telah menyelenggarakan antara lalin pelatihan kerja bidang kontruksi, tukang bangunan bersertifikat. Adapun pemberian modal produktif sudah tersampaikan kepada 11.000 mustahiq di Jawa Tengah.
Harapannya dengan adanya pentasarufan zakat bagi Mustahik produktif yang didampingi oleh Penyuluh Agama dan pendampingan adalah ikhtiar bersama mengubah mustahiq menjadi muzakki.