Tingkatkan Kompetensi Pemulasaraan Jenazah, Penyuluh Kabupaten Magelang dan Baznas Adakan Pelatihan
Kars Kedu ( Moderanesia.com ) – Agama Islam mengajarkan bahwa merawat jenazah muslim hukumnya fardhu kifayah. Artinya jika ada sebagian orang yang melakukan, maka gugurlah kewajiban. Namun sebaliknya jika tak satu pun melaksanakan, maka semua terkena dosa. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah di masyarakat saat ini. Karena di beberapa daerah, urusan pemulasaraan jenazah masih menggantungkan pada satu tokoh agama setempat yang akrab disebut modin atau kaum. Masyarakat masih banyak yang belum punya nyali untuk terlibat langsung, ada yang karena takut, ada juga yang karena merasa belum mampu.
Kondisi inilah yang memantik Kementerian Agama Kabupaten Magelang melalui Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi masyarakat dalam melakukan pemulasaraan jenazah. Baznas Kabupaten Magelang yang selama ini sudah eksis bersinergi dengan para penyuluh menyambut baik kegiatan ini. Hal ini diwujudkan dengan memberikan fasilitas paket manekin dan kain kafan serta anggaran pelaksanaan untuk kegiatan tersebut.
Program Pemulasaraan Jenazah ini dilakukan secara serentak di 21 kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang. Salah satunya di Kecamatan Mungkid. Bertempat di Aula Kecamatan Mungkid, Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Mungkid menggelar acara Pemulasaraan Jenazah Putri, Rabu (06/11/2024). Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Baznas Kabupaten Magelang, Camat Mungkid, Kepala KUA Kecamatan Mungkid dan Penyuluh Agama Islam se-Kecamatan Mungkid.
Camat Mungkid, Syihab Bidin Assidiqi menyambut baik kegiatan ini. Dia berharap mereka yang hadir bisa menularkan ilmunya dan mempraktikkan di masyarakat. “Harapan saya, semua bisa mempraktikkan. Karena semua juga akan mengalami,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Magelang, Kholid As’adi yang berkenan membuka acara mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasamanya. Apalagi bisa hadir lengkap sesuai kuota dan dimulai tepat waktu.
Para peserta mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Mereka yang hadir adalah wakil dari ormas perempuan yakni Muslimat NU, Fatayat NU, ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah. Selain itu juga ada dari unsur majelis taklim binaan tetap para penyuluh. “Terimakasih atas kehadiran dan partisipasi aktif dari seluruh peserta. Semoga ini menjadi awal kerjasama yang baik antara KUA dengan ormas dan majelis taklim di wilayah Kecamatan Mungkid”, tegas Azizah Herawati, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Mungkid yang menjadi penanggungjawab kegiatan tersebut.
(Zhera)