Memulai Aktifitas Dengan Bismillah..
Oleh : Siti Awaliya Yuniarti (PAIF Kab. Tegal)
Dengan menyebut nama Allah, bulatkan tekadmu menempuh hidupmu kemana pun menuju. Ingatkah anda dengan sepenggal lagu lawas yang diltenarkan oleh penyanyi Novia Kolopaking ini? Begitu syahdu memikat hati untuk sebentar merenungkan maknanya.
‘Dengan’ adalah kata depan yang mengandung arti adanya penyertaan. ‘Bi’ dalam kata bismillah diterjemahkan oleh Kementerian Agama sebagai – dengan-. Kata ‘bi’ ini diikuti ismu ‘ Allah’ dan anda katakan dengan sungguh-sungguh. Renungkan sejenak fikiran anda untuk mengetahui perasaan anda. Seringkali kita merasa ragu dengan apa yang akan dan sedang kita kerjakan. Di saat itulah perlunya sesuatu yang mendukung dan menguatkan kita agar yakin dengan apa yang hendak dilakukan.
Sekedar cerita, ada seorang pelajar yang sebenarnya pandai dan giat belaja. Namun karena keraguan hati dan ‘nervous’ menyebabkan dia selalu memperoleh nilai rendah alias gagal mengerjakan soal-soal ujian. Beruntung guru pembimbingnya yang bijak mengetahui faktor penyebab kejadian tersebut. Lalu sang guru memberi sebuah pulpen yang konon bertuah. Dengan senang hati si pelajar ini menerima dan menggunakan pulpen itu untuk mengerjakan soal ujian. Hasilnya ternyata nilai yang diperoleh bagus dan ia pun lulus dengan pujian. Di lain hari, sang guru mengungkapkan rahasia bahwa sebenarnya pulpen itu tak bertuah sama sekali. Adapun penyebab lulus dengan nilai bagus ialah percaya diri ,“sugesti” atau keyakinan si pelajar selain giatnya ia belajar hingga dapat menjawab soal-soal dengan baik.
Tak dapat disangkal kalau manusia itu diciptakan lemah dan berkeluh kesah. Ia memerlukan kekuatan pendukung yang bisa menjadi sandaran ketakberdayaan dan menguatkan jiwanya dalam menghadapi pahit manis kehidupan dunia. Tak heran bila dari zaman dahulu kala hingga sekarang secara naluriah hati manusia selalu mencari kekuatan di luar dirinya untuk menopang kelemahan. Ini juga yang menyebabkab lahirnya berbagai keyakinan dan agama
Banyak hal dapat membuat hati yakin. Dari sekian banyak yang bisa menguatkan hati tentu akan merasa benar-benar yakin bila yang menyertai kita adalah Dzat yang Maha Segalanya. Dia yang memiliki semua dengan sifat Maha Pengasih ( Ar-Rahman ) dan Maha Penyayang ( Ar-Rahiim ) dimana ada jaminan kebaikan baik dalam proses pencapaian maupun hasilnya. Sebagaimana pernyataan Profesor Quraish Shihab dalam buku “Lentera Hati” , adalah salah dan keliru bila kita tidak perlu menyebut 4 x 2 = 8 (empat kali dua samadengan delapan) dengan basmalah. Tanpa basmalah 4 x 2 ini dapat berubah menjadi 7 karena tercecer di jalan atau masuk ke saku orang yang tak mengucapkannya.
Waktu satu per sekian detik dapat mengubah hidup manusia. Coba bayangkan suatu kejadian kecelakaan , bukankah saat yang sangat singkat bisa digunakan untuk menghindar. Boleh jadi mengucapkan bismillah yang hanya perlu waktu sepersekian detik dapat menghindarkan anda dari sebuah kejadian buruk yang tidak anda duga sebelumnya.
Memulai aktifitas dengan bismillahirrohmaanirohiim mengingatkan kita untuk setidaknya meluruskan niat dan menjadikan aktifitas menjadi bernilai ibadah. Sekaligus mengingatkan tentang positif atau negatifnya kegiatan yang hendak dilakukan tersebut. Boleh jadi membuat pekerjaan yang dilaksanakan mudah dan menyenangkan. Penyebutan Dzat yang diyakini kredibilitasnya akan meneguhkan hati. Tidak gentar menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang menghantui maupun yang tak terbayangkan oleh fikiran manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah semua pemilik kredibilitas nisbi dan beralih ke pemilik kredibilitas sejati.
Dengan harapan akan proses dan hasil baik dari apa yang dituju. Mari awali segala aktifitas dengan ucapan bismillaahirohmaanirrohiim. Semoga semua yang dilakukan mejadikan kita sebagai orang yang dikasihi dan disayangi serta dapat mencurahkan kasih dan sayang pada makhluk lain. Mari belajar membiasakan diri melafalkan basmalah untuk aktifitas yang hendak dilaksanakan.