Tingkatkan Kompetensi Penyuluh Agama, Pokjaluh Banjarnegara Gelar Pelatihan TIK
Banjarnegara (Moderanesia.com) – Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai kemudahan, efisiensi dan efektivitas yang ditawarkan TIK perlu ditunjang dengan penetrasi yang merata di seluruh wilayah dan seluruh kalangan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten banjarnegara pada Pelatihan media dakwah bagi PAI Non PNS Kankemenag Kabupaten banjarnegara, Jum’at, (30/12/22)
Kegiatan digelar oleh Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kankemenag Kabupaten Banjernegara bekerjasama dengan STIE Tambara (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tamansiswa Banjarnegara, mengangkat tema Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana dakwah penyuluhan. Kegiatan dipusatkan di balai nikah KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Rakit.
Hadir pada kegiatan tersebut Ali Mustofa, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Banjarnegara mewakili Kepala kantor, Andi Wahyu Saputra, Dosen STIE Tambara, sebagai narasumber, para penyuluh Fungsional se kabupaten Banjarnegara serta penyuluh non PNS dari dua kecamatan.
Dalam sambutan pengarahan mewakili Kepala Kantor, Ali Mustofa menyampaikan bahwa Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama harus mampu menyikapi perubahan zaman ini sehingga perlu melakukan transformasi dalam mengikuti perkembangan zaman. “Oleh karena itu literasi digital Penyuluh Agama Islam perlu di tingkatkan sebagai sebuah upaya dalam menjawab tantangan dakwah di era digital”. Kata Ali
Lebih lanjut Kasi Bimas menyampaikan, menimbang pentingnya upaya peningkatan kapasitas penyuluh agama diatas, Kementerian Agama sebagai pemilik asset SDM Penyuluh Agama bersama STIE Tambara berupaya untuk mendukung upaya peningkatan kompetensi digital para penyuluh melalui Pelatihan Media Dakwah bagi Penyuluh Agama Islam tahun 2022.
Masih menurut Ali Mustofa, bahwa kegiatan pelatihan menjadi ajang untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap penyuluh agama, agar dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan kode etik pegawai sesuai dengan kebutuhan Kementerian Agama.
“Dengan pelatihan ini diharapkan penyuluh mampu menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), sehingga mampu melaksanakan tugas secara professional”. Terang Ali
Sementara Andi Wahyu Saputra dalam penyampaian materi menyampaikan, bahwa saat ini dakwah tidak lagi efektif jika hanya dilakukan secara langsung, namun lebih efektif jika dengan menggunakan media dakwah berbasis teknologi informasi. Sebab seluruh masyarakat dunia dapat melihat dan mendengar dakwah yang disampaikan.
“Selain menguasai media untuk menyampaikan materi, penyuluh agama juga menjadi garda terdepan dalam menghadapi masyarakat. Oleh karenanya penyuluh agama harus benar-benar memiliki kompetensi dalam memahami situasi”. Jelas Andi
Masih menurut narasumber kegiatan, dalam sesi dialog, bahwa kegiatan pelatihan penguasaan media informasi dapat diikuti oleh sebanyak mungkin penyuluh agama Islam fungsional maupun non PNS karena sangat membantu para Penyuluh Agama Islam untuk berinovasi dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan di masyarakat.
“Saya berharap penyuluh agama Islam fungsional dan non PNS yang ada di manapun dapat mengikuti pelatihan TIK dengan harapan mampu berdakwah melalui media sosial. Bahkan lebih jauh lagi, Penyuluh Agama Islam diharapkan menjadi influencer kebaikan di media sosial yang dapat membawa perubahan besar pada umat dan bukan menjadi penyebar hoaks”. Tegas Andi
Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah. (aho/dr/aw)