Mengenal Visa Bio Saudi
oleh: Siti Awaliya Yuniarti (PAIF Kab. Tegal)
Moderanesia.com – Baru-baru ini Kementerian Luar Negeri Pemerintah Saudi Arabia telah meluncurkan sebuah aplikasi permohonan visa secara online. Visa Bio Saudi, demikian nama aplikasi yang bisa diunduh di Google Play Store. Ciri gambarnya adalah warna hijau dan ada lambing bendera Saudi. Sudah kita maklumi bersama, bahwa visa merupakan dokumen yang harus dimiliki seseorang yang hendak masuk ke negara lain. Oleh karena itu, jika kita ingin berangkat umrah atau haji maka harus mengakses aplikasi ini.
Berikut ini caranya: buka aplikasi Visa Bio Saudi, kemudian mulailah pendaftaran mandiri dengan mendaftarkan email, menjawab beberapa ‘questioner‘ pertanyaan, upload paspor, foto wajah dan 10 sidik jari tangan. Satu email individu hanya bisa maksimal 5 pendaftaran visa bio. Diperlukan memory HP minimal 8 RAM dan jenis android minimal 10. Quesioner tersebut meliputi; untuk keperluan apakah visa ini, haji atau umroh? Lalu pilih asal paspor Indonesia/Jakarta, kemudian jawab pertanyaan apakah sudah pernah ke Saudi atau belum. Jika sudah pernah umroh atau haji, klik ya. Maka akan muncul pertanyaan lanjutan mengenai paspor yang digunakan itu paspor yang pernah dipakai atau paspor baru. Dan akan ditanya nomor paspor lama. Jangan khawatir bila paspor lama sudah diserahkan ke imigrasi karena penggantian paspor baru atau paspor lama hilang, klik saja paspor tidak ditemukan. Jika belum pernah ke Saudi, klik tidak kemudian lanjutkan ke tahap berikutnya yakni scan paspor, foto dan jari.
Karena hal yang baru, maka banyak hal yang mesti dipelajari serta membutuhkan kesabaran. Seperti yang telah dituliskan di atas, bahwa pada aplikasi bio visa itu kita mesti mengupload beberapa hal.
Pertama, paspor sebagai dokumen diri untuk ke luar negeri. Agar upload paspor bisa sukses, usahakan agar tidak ada pantulan cahaya pada paspor tersebut. Artinya pengambilan gambar paspor di cahaya yang tidak terlalu terang. Adapun yang hendak ditangkap kamera adalah kode MRZ yang tertera pada bagian bawah foto diri. Jika kita punyanya scan paspor karena paspor sedang dikumpulkan misal, maka screenshot dan crop bagian paspor yang ada foto dan kode MRZ dengan jelas. Tanda sudah berhasil upload paspor, akan muncul data identitas diri berupa nama depan, nama keluarga, tanggal lahir dan masa berlaku paspor.
Kedua, foto diri. Untuk menangkap foto individu yang akan berangkat haji atau umroh usahakan latar belakangnya tidak bercorak alias polos. Untuk menghindari gagal pengambilan foto, usahakan baju bagi laki-laki atau kerudung bagi perempuan tidak berwarna putih. Baju yang dikenakan juga harus berbeda dengan warna dinding atau latar belakang foto. Pencahayaan untuk foto harus cukup terang, jangan gelap. Cek kondisi foto saat pembuatan paspor dengan kondisi terkini saat akan diambil gambar diri. Berdasarkan pengalaman, salah satu jama’ah perempuan saat foto paspor kondisi gemuk sehingga pipi terlihat cubby. Namun saat pengambilan gambar terkini, dikarenakan sakit pipi tidak cubby lagi maka solusinya adalah membuka agak lebar bagian jilbab dekat pipinya. Untuk jama’ah laki-laki di paspor tadinya tidak berkumis dan atau bercambang, menjadi berkumis dan atau bercambang. Ini juga agak sukar dalam penangkapan foto diri, beberapa solusinya dengan mencuci muka atau mencukur kumis serta cambangnya.
Ketiga, scan sidik jari. Pada scan ini diperlukan kesabaran dan ketelatenan, karena penangkapannya membutuhkan resolosi kamera HP yang cukup tinggi, pastikan juga koneksi internet yang stabil. Disamping kondisi jari masing-masing orang sangat beragam. Jika jari tangan terlihat halus atau goresan sidik jarinya kurang terlihat, usahakan untuk diberi tinta stempel (namun jangan terlalu banyak) kemudian dibersihkan dengan hand sanitizer dan dilap dengan tisu. Jika belum berhasil, boleh dicoba dengan merendam jari tangan pada air hangat. Pada kondisi orang yangl tidak ada salah satu jarinya, atau tidak bisa membuka telapak tangannya karena sakit, kecelakaan dan lainnya. Maka solusinya adalah dengan mengupload surat keterangan dokter berbahasa Inggris atau Arab dari Rumah Sakit Pemerintah, pada tulisan keterangan bagian bawah yang berwarna biru saat akan scan jari.
Setelah selesai semua akan muncul rekap identitas diri jama’ah yang akan berangkat haji atau umroh, lalu klik kirim. Jika muncul kata “selesai” pada layar, berarti visa bio sudah berhasil dan akan muncul pemberitahuan pada email yang didaftarkan.
Demikian sekilas mengenai visa bio Saudi beserta tipsnya, semoga bermanfaat. Selamat menjalankan ibadah haji dan atau umroh, semoga mabrur. Aamiin.