Cegah Kenakalan dan Perkawinan Anak, TP PKK Desa Lancar Sinergitas dengan KUA dan Puskesmas Wadaslintang adakan Sosialisasi di SMP 2 Wadaslintang
Kars Kedu ( Moderanesia.com ) – Tim Penggerak PKK Desa Lancar mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak berkolaborasi dengan Penyuluh Agama dan Puskesmas 2 Wadaslintang di SMP 2 Wadaslintang, Jum’at (26/01/2024).
Sudadi, Kepala SMP 2 Wadaslintang mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan Tim TP PKK dan Narasumber dari KUA dan Puskesmas. “Alhamdulillah, kami ucapkan banyak terima kasih atas kedatangan tim untuk memberikan bimbingan bagi anak didik kami. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi anak didik untuk menimba ilmu,” ujarnya.
Ketua TP PKK Desa Lancar Ny. Agung Sulistiyanto, menandaskan, bahwa kegiatan ini sangat penting mengingat peserta didik adalah generasi penerus bangsa Indonesia yang harus memiliki bekal dalam rangka membangun bahtera keluarga di tahun-tahun mendatang.
Penyuluh Agama Islam KUA Wadaslintang Rois Saputro menyampaikan tentang UU No. 16 Th 2019 sebagai perubahan atas UU No. 1 Th 1974 tentang Perkawinan telah menaikkan usia minimal perkawinan bagi perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun. Dengan demikian, usia kawin perempuan dan laki-laki sama-sama 19 tahun.
“Tujuan dari Pendewasaan usia nikah yaitu untuk memberikan pengertian dan pemahaman serta kesadaran kepada remaja agar dalam merencanakan keluarga dapat mempertimbangkan sebagai aspek baik yang berkaitan dengan usia minimal bagi perempuan dan laki-laki,” ujarnya.
Narasumber kedua Wakhid Setiyawan Lebih lanjut, di hadapan 230 siswa, menyampaikan tantangan dan problematika remaja masa kini semakin beragam. Misalnya: pergaulan bebas, narkoba, kecanduan game online, pernikahan anak dibawah usia 19 tahun.
“Hendaknya remaja memahami itu semua dan mereka mampu menemukan solusi agar bisa mengatasi tantangan dan problematika tersebut. Remaja juga harus memiliki konsep diri remaja sehat sehingga mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan,” ungkapnya.
Sesi terakhir dari Puskesmas 2 Wadaslintang yang menyampaikan tentang bagaimana remaja memperhatikan Kesehatan utamanya kaitan Kesehatan reproduksi. Ida menyampaikan Remaja perlu memperoleh informasi yang akurat agar memiliki pengetahuan,sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Makin terbukanya akses informasi yang dengan mudah didapatkan dari 1 alat yang disebut smartphone atau gadget menimbulkan berbagai efek yang positif dan negatif.