Pencipta Mars IPARI asal Jawa Tengah Diapresiasi sebagai Petugas Haji oleh Menteri Agama
Nasional ( Moderanesia.com ) – “IPARI bergerak majulah, IPARI bersatu jayalah, IPARI jaya…..”
Mars Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia bergemuruh di Aula Mahabah, Camp Hulu Cai, Bogor. Ribuan penyuluh agama lintas agama dari seluruh penjuru Nusantara menyanyikan dengan semangat. Tangan kanan mengepal dengan nada rancak menghentak menggetarkan seluruh sudut ruangan.
Bertempat di Aula Mahabah, Camp Hulu Cai, Bogor, Rabu (04/12/2024) perhelatan Retreat Kemah Moderasi Penyuluh Lintas Agama se-Indonesia resmi ditutup. Menteri Agama Republik Indonesia, Nazarudin Umar yang hadir bersama istri didampingi Direktur Bimbingan Masyarakat Islam, Komaruddin Amin beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Komaruddin Amin memperkenalkan kepada Menteri Agama bahwasanya para penyuluh adalah
penjaga gawang keberagaman kita, penjaga keharmonisan, penjaga NKRI dan juga penjaga Pancasila. Dia juga memberikan pesan kepada para penyuluh. “Penyuluh sebagai garda terdepan menyampaikan pesan-pesan agama yang menyejukkan harus terus menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat”, tegasnya.
Sementara itu Menteri Agama, Nazaruddin Umar dengan gaya sambutan khasnya yang kalem tapi tegas banyak memberikan pencerahan kepada para penyuluh terkait kekuatan cinta. Nazaruddin memotivasi agar kita melakukan sesuatu itu karena cinta. Ketika ada rasa cinta, maka akan menumbuhkan prestasi. Termasuk berkarya dengan lagu yang menggembirakan orang lain juga merupakan perwujudan dari cinta.
Kesan yang luar biasa terhadap Mars IPARI yang dinyanyikan dengan gegap gempita ini memantik Nazaruddin untuk memanggil dirijen sekaligus pencipta lagu tersebut, Sri Marjanah Dwi Astuti. Penyuluh Agama Islam senior Kota Magelang, Jawa Tengah yang akrab dengan sapaan Mbak Wiwik ini mendapatkan apresiasi luar biasa dari Menteri Agama untuk menjadi petugas haji tahun 2025. Spontan Mbak Wiwik menyambutnya dengan haru dan langsung melakukan sujud syukur di atas panggung, disambut tepuk tangan riuh oleh hadirin. Pelukan penuh hangat sebagai ungkapan selamat dari istri Menteri Agama semakin membuat suasana menjadi hari biru.
Sebagai penutup, Nazaruddin berpesan, “
“Jadilah kader yang tidak mudah menyalahkan orang lain. Jika masih menyalahkan, berarti dia masih harus belajar”. Pada acara penutupan tersebut juga berlangsung penandatanganan komitmen aksi Tokoh Agama dan Penyuluh Agama Lintas Agama se-Indonesia terkait Gerakan Bersama untuk Lingkungan disaksikan Menteri Agama Republik Indonesia dan segenap pejabat yang hadir. Momentum ini juga
berkaitan erat dengan Deklarasi Istiqlal.
(Zhera)