Refleksi

Menyambut Kedatangan Melepas Kepergian

Berbagi yuks..

Oleh: Azizah Herawati PAIF Kab. Magelang – (Moderanesia.com) – Siapa yang tak sedih ketika harus berpisah. Setelah sebulan penuh dalam kebersamaan, kini salah satunya harus pergi dan entah masih bisakah bersua kembali. Tentu saja momentum kebersamaan nan indah itu tak bisa hilang begitu saja dari ingatan. Hari-hari yang dihiasi dengan berbagai aktifitas mulia, jauh dari cela tak mungkin akan terlupa. Akankah semua itu akan terulang?

Ya, perpisahan dan kepergian itu pasti. Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali Sang Pemilik Keabadian, Allah subhanahu wa ta’ala. Dia-lah pemilik hari-hari, yang telah lalu, kini dan yang akan datang. Dia-lah perencana yang paling tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Jadi, tak perlu risau. Mari kita ganti kerisauan karena perpisahan dan kehilangan dan menyambutnya dengan harapan yang masih terbentang. Tentu saja, tak lupa menyemai dengan untaian doa agar Allah masih berkenan mengizinkan untuk bersua.

Ramadan telah pergi meninggalkan kita. Campur aduk rasanya, tak terkatakan. Antara sedih karena harus berpisah dan gembira karena kesyukuran telah menuntaskan Ramadan. Mari kita meneladan yang dilakukan para salafussalih:

“Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan. Kemudian mereka pun berdo’a selama 6 bulan agar amalan yang telah mereka kerjakan diterima oleh-Nya.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 232).

Semoga Allah SWT. menerima amalan kita dan berkenan mempertemukan kita dengan Ramadan yang akan datang. Tetap semangat. Don’t worry be happy!

Selamat IdulFitri.
Taqabbalallahu minna wa minkum.
Mohon maaf lahir dan batin.

Magelang, 31 Maret 2025 M/ 1 Syawal 1446 H


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *