Ibadah MuamalahMATERI

Apa Asa Bagi Pegiat Ramadhan?

Berbagi yuks..

Oleh : Achmad Cholid Fikri (PAIF Kab. Kebumen)

TEKS HADIS

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الَّرحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهِ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُوْلُ : بُنِيَ الإسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ, وَحَجِّ الْبَيْتِ, وَصَوْمِ رَمَضَانَ. (رواه البخاري و مسلم)

Artinya: “Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhuma berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Islam dibangun atas lima pekara. (1) Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah, (2) mendirikan shalat, (3) mengeluarkan zakat, (4) melaksanakan ibadah haji, dan (5) berpuasa Ramadhan”. [HR Bukhari dan Muslim].

Sudah dimaklumi bersama bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan dilaksanakannya rukun  Islam yang ketiga. Bulan yang dinanti umat muslim di seantero dunia, dimana muslimin-muslimat akan berusaha menggiatkan diri pada bulan ini. Apa sebenarnya cita-cita dan asa atau harapan seorang muslim yang bergiat dengan perbagai ibadah di bulan Ramadhan? Jawabannya tergambar dalam doa yang sering dipanjatkan di sepanjang malam bulan Ramadhan. Tentu saja banyak sekali do’a yang dilantunkan, salah satunya adalah  “Doa Kamilin”  yang biasa dibaca usai shalat tarawih.  Nama “kamilin” diambil dari salah satu kalimat awal dalam doa tersebut.

Doa itu lumayan panjang hingga satu halaman, ada sekitar 24 permintaan dan harapan yang dipanjatkan dalamnya. Setidaknya ada  5  kalimat doa  diawal secara singkat dan padat dalam kitab Mutiara Ramadhan yang disusun oleh Abuya KH Abdurrahman Nawi, doa tersebut berbunyi:

 اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ.

Artinya: “Ya Allah, jadikalah kami golongan yang sempurna dengan (di dalam) iman, yang mampu menunaikan berbagai kewajiban, memelihara shalat, melaksanakan zakat dan hanya mencari (ridha) di sisi Engkau.”

Adapun 5 (lima) harapan dan cita-cita dalam doa tersebut yakni:

Pertama yaitu harapan kesempurnaan iman اَلْكَامِلِيْنَ بِالْإِيْمَانِ. Bagaimanakah kesempurnaan itu didapat? baginda Rasulullah ﷺ bersabda

 اَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ 

artinya: Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang berlaku baik kepada istrinya. (HR Turmudzi)

Dalam kitab Mauidhatul Mu’minin karya Syekh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dikatakan bahwa empat pokok akhlak yang mulia adalah: keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan menjaga kehormatan.  Karena itu, mari kita berlomba-lomba menjadi seorang pemberani yang adil, bijaksana dan menjaga kehormatan berdasarkan tuntunan ajaran Islam yang dibawa oleh Baginda Rasulullah ﷺ.

Kedua, yaitu dapat menunaikan segala kewajiban (وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ) . Maknanya, mampu bertakwa kepada Allah ﷻ, menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi larangannya. Kemampuan itu dinamakan taufiq yang diciptakan Allah ﷻ. Apa itu taufiq? dalam kitab Syarah An-Nawâwi alâ Muslim I/73, taufiq adalah  خَلْقُ قُدْرَةِ الطَّاعَةِ artinya: “diciptakannya kemampuan untuk taat kepada Allah ﷻ.  Berdasarkan QS al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Kemampuan itu dapat diraih dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Allah menjanjikan kita dapat bertakwa dengan ungkapan “la’allakum tattaqun” yang artinya, pasti kalian menjadi orang yang bertakwa jika kalian melaksanakan kewajiban puasa di bulana Ramadhan.

Harapan ketiga, yaitu shalat yang terpelihara (وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ). Bagaimanakah caranya agar shalat kita terpelihara?. Pertama-tama harus kita pahami bahwa Allah ﷻ tidak hanya memerintahkan shalat tapi memelihara dan menegakkan shalat. 

Allah SWT berfirman:

 أَقِمِ الصّلَاةَ لِذِكْرِيْ

artinya: “dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku (Allah).”

حَافِظٌوْا عَلىَ الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وقُوْمُوْا للهِ قَانِتِيْنَ 

artinya: “Peliharalah shalat 5 waktu dan shalat wustha (Ashar),  dalam ayat lain

 فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ. اَلَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ. اَلَّذِيْنَ هُمْ يُرَاؤُوْنَ وَيَمْنَعُوْنَ اْلمَاعُوْنَ

artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS al-Ma‘un: 4-6)

Kita tidak diperintahkan shalat saja. Tapi menegakkan, mendirikan, dan memelihara shalat. Shalat kita harus lurus, tegak, dan terpelihara. Niatnya lurus, caranya lurus, dan hati yang khusyu’. Hasilnya pun juga insya Allah lurus dan benar, yaitu tercegah dari perbuatan keji dan mungkar.  

Harapan keempat, menjadi golongan penunai zakat (وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ).  Harapan ini adalah harapan yang sangat penting diwujudkan bagi pegiat Ramadhan. Sebab zakat tidak hanya zakat mal saja, tapi juga zakat fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan pada saat bulan Ramadhan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

 فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةٌ لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

artinya: “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih orang yang berpuasa dari ucapan yang tidak berfaidah dan jelek.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

Harapan kelima, mencari tempat yang mulia dan keridhaan di sisi Allah (وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ

Harapan ini menjadi harapan penyempurna bagi seluruh harapan pegiat Ramadhan, artinya semua amal ibadah kita harus ditujukan semata-mata hanya karena mengharap ridha Allah ﷻ (ikhlas).  al-Imam al-Haddad berkata dalam kitabnya an-Nashâ’ihud Dîniyyah:

  مَعْنىَ الْإِخْلاَصِ أَنْ يَكُوْنَ قَصْدُ اْلإِنْسَانِ فِيْ جَمِيْعِ طَاعَاتِهِ وَأَعْمَالِهِ مُجَرَّدَ التَّقَرُّبِ إِلىَ اللهِ تَعَالىَ وَإِرَادَةِ قُرْبِهِ وَرِضَاهُ, دُوْنَ غَرْضٍ أَخَرَ مِنْ مُرَاءَاةِ النَّاسِ وَطَلَبِ مَحْمَدَةٍ مِنْهُمْ أَوْ طَمَعٍ 

“Pengertian ikhlas adalah seseorang di dalam seluruh ketaatan dan perbuatannya ditujukan semata-mata karena berusaha mendekat kepada Allah ﷻ dan menginginkan kedekatan dan keridhaannya. Tidak ada maksud yang lain seperti ingin pamer, dipuji atau mengharap sesuatu dari makhluk (tamak).”

Demikianlah lima asa dari sekian banyak harapan para aktivis pegiat Ramadhan. Semoga Allah ﷻ mengabulkan semua harapan dan doa tersebut. Amîn ya rabbal ‘alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *