Berdamai dengan Sakit
Oleh: Widya Nugraheny (PAIF Kab. Wonosobo)
Moderanesia.com – Sakit merupakan peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak Nabi Adam AS., Setiap manusia pernah mengalami sakit, baik itu sakit ringan ataupun sakit berat. Pengertian sakit menurut kemenkes adalah kondisi seseorang yang menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja atau kegiatan terganggu, keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan seseorang berkurang atau terganggu.
Penyakit ada dua macam :
- Penyakit tidak menular yang selanjutnya disingkat PTM adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
- Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasite.
Ada berbagai faktor tertentu yang membuat daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit mudah menyerang, mulai dari daya tahan tubuh atau seringnya terpapar virus, kuman, atau parasit. Beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit antara lain :
- Gaya hidup yang tidak sehat, lingkungan yang tidak higienis, Menjaga kebersihan merupakan wujud kita bersyukur kepada Allah, Rasulullah bersabda “An- Nadafatu minal iman, (Bersih itu sebagian dari iman).” Bersih salah satu ikhtiar kita untuk sehat. Kita sebagai umat Islam harus menjaga kebersihan sebab perilaku hidup bersih dan sehat telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW., salah satunya adalah dengan kita melakukan wudhu sebelum sholat atau bertanyamum disaat tidak ada air. Dalam surat al Maidah ayat 6 Allah SWT. berfirman yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai kesiku dan sapulah kepalamu, dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari temapt buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertanyamumlah dengan debu yang baik (suci), usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah SWT. tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.
- Stres. Hidup memang tidak lepas dari masalah-masalah yang dapat membuat kita stress, stress berkepanjangan atau stress kronis bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Stres yang berkepanjangan seperti depresi atau gangguan kecemasan dapat membuat daya tahan tubuh lemah sehingga penyakit mudah menyerang kita.
- Pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang tidak sehat atau buruk meningkatkan resiko kita terserang penyakit. Oleh karena itu kurangilah makanan cepat saji (junk food), makanan tinggi lemak jenuh, makanan terlalu asin, makanan terlalu manis, hindari makan yang tidak higienis, makanan mentah, setengah matang, makanan basi, makanan-makanan yang mengandung bakteri. Makanan sehat contohnya buah segar, sayuran yang tidak mengandung pestisida ataupun zat-zat berbahaya, konsumsi protein. Makanan yang tidak sehat akan menjadi salah satu pencetus terjadinya penyakit yang tidak kita inginkan.
- Kekurangan Cairan. Risiko kekurangan cairan salah satunya adalah tubuh mengalami dehidrasi, perbanyaklah air putih terutama air putih hangat. Biasakan pada saat bangun tidur dipagi hari untuk minum air putih hangat. Jus buah juga sangat baik untuk tubuh kita. Apabila kita minum secangkir the maka imbangi dengan minum air putih satu cangkir, apabila kita minum secangkir kopi maka minumlah dua cangkir air putih. Kebutuhan cairan dalam tubuh kita terpenuhi maka asupan nutrisi keseluruh tubuh kita akan terjaga dan organ tubuh dapat berfungsi secara normal keseluruh sel.
- Kurang tidur. Rasulullah SAW. telah mengajarkan kepada kita untuk tidur yang cukup, serta melarang kita tidur pada waktu-waktu yang tidak baik bagi kesehatan kita. Tidur yang cukup yaitu durasi antara 7 sampai denganm 9 jam.
- Kurang berolah raga. Olah raga merupakan salah satu cara kita menjaga kesahatan.
- Kelainan genetik yang dibawa sejak lahir.
Sakit merupakan musibah yang telah menjadi ketentuan Allah SWT. Penyakit yang Allah SWT. berikan kepada orang yang beriman untuk mengampuni atau menghapus dosa-dosa hamban-Nya untuk dibebaskan dari siksa api neraka. Apabila kita sudah banyak melakukan kebaikan, penyakit yang Allah SWT. berikan bertujuan untuk mengangkat derajat kita sebagai hamba-Nya. Penyakit juga Allah SWT. berikan sebagai tabungan pahala. Hal tersebut berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori, yang artinya : “Tidaklah menimpa seorang Muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan kesedihan, kesulitan, kesedihan, kesakitan dan kepedihan, bahkan hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan segala kesalahannya.” (HR. Al Bukhari).
Dikutip dari hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim : “Tidaklah seseorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya melainkan Allah SWT. akan menggurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhori Muslim).
Bagaimana disaat kita harus mengalami sakit? Baik itu sakit bawaan sejak lahir, kelainan genetik, Penyakit yang Tidak Menular (PTM), ataupun penyakit menular. Apakah kita akan menyesali diri atau menyalahkan Allah SWT.? Jawabannya adalah kita harus menerima dengan lapang dada. Pada saat kita sakit Allah SWT. berikan kesempatan kepada kita untuk kembali menjalani aturan-aturanNya, perintah-perintahNya dengan lebih baik.
Maka apabila kita menerima sakit atau musibah maka, terimalah sakit dengan ridha, ikhlas dan sabar, menjalani pengobatan, serta tetap melaksanakan ibadah-ibadah wajib sesuai dengan kondisi serta memanjatkan doa kepada Allah SWT. Sikap tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) atau qadar ikhtiar kita yang benar, Allah SWT. akan memberikan kita bonus yang luar biasa berupa penghapusan dosa, pemberian pahala dan derajat kita akan dinaikan.
Pada saat sakit hendaknya jangan mengeluh, jangan merasa lelah apalagi putus asa, sebab rasa itu akan menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Sikap tidak ridho pada Allah atas penyakit yang kita alami akan menumbuhkan rasa tidak tenang, gelisah yang akan memperlambat pada proses kesembuhan kita.
Banyak amalan yang bisa kita lakukan disaat kita sakit antara lain :
- Menjaga shalat wajib dan sunah. Jangan sampai ditinggal. Allah SWT. ringankan sholat kita disaat sakit, apabila tidak mampu berdiri maka bershalatlah dengan duduk atau sambil berbaring. Shalat merupakan salah satu faktor yang menentukan ksembuhan, terkait dengan ridha Allah SWT. yang Maha menyembuhkan.
- Perbanyak bertadarus atau membaca Al-Quran, sebab membaca Al-Quran merupakan salah satu obat bagi semua penyakit, seperti yang telah disampaikan dalam Al Quran surat Al Isri’ ayat 82 yang artinya : “Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-Isra [17]: 82).
- Banyak berdziki, dzikir dengan lesan dan hati yang betul-betul tulus dari hati serta berhusnudzon terhadap apapun dan siapapun terutama terhadap Allah SWT, akan diberi kesembuhan.
- Perbanyak bersholawat sebab dengan memperbanyak sholawat salah satu manfaatnya adalah hati tenang, sel-sel yang rusak akan mengalami regenarsi atau perbaikan-perbaikan pada sel-sel tubuh kita yang mengalami kerusakan.
- Bersedekah,. “Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan bersedekah.” (Dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahihul Jami’).
- Perbanyak berdoa, memohon ampunan dan kesembuhan kepada Allah SWT. Berikut contoh doa yang dipanjatkan Rasulullah :
اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Allahumma Rabban nasi, adzhibil ba’sa isfi anta-syafi la syifa’a illa syifauka syifaan la yughdiru saqaman.”
Artinya : “Ya Allah Engkaulah Maha Penyembuh tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-MU, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”
Berdamai dengan sakit adalah sikap menerima kondisi sakit yang dialami dan aktif melakukan usaha-usaha untuk menjaga kesehatan sehingga tetap dapat berfungsi meskipun menderita penyakit tertentu. Kita harus mampu selalu berpikir positif. Berpikir positif membuat kita bersemangat dan optimis menjalani hidup, dengan berpikir positif membantu kita untuk mencari pemaknaan positif terhadap penyakit yang kita derita serta akan mempertebal rasa syukur kita. Pikiran positif juga menuntun seserang untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik pada saat menderita penyakit berat. Berdasarkan riset, mereka yang memilih menghadapi penyakit yang diderita dengan optimis lebih mungkin memperoleh pemulihan dibandingkan mereka yang menyerah. Pikiran positif akan berimbas kepada tindakan-tindakan yang mendukung kesembuhan.
Disaat sakit sibukan diri dengan hal-hal yang ringan yang menyenangkan diri sendiri ataupun orang lain, salah satunya adalah dengan menulis. Menulis merupakan salah satu media untuk menghilangkan emosi yang negatif, meluapkan kondisi emosional akan membantu penyembuhan. Bagi yang sudah mahir dalam menulis bisa di upload ke media social, buku, dimana penulis akan merasa berguna bagi orang lain dari karya menulisnya.
Menghabikan dan menikmati waktu bersama keluarga dan sahabat, serta bergabung dengan kelompok pendukung (suport group), selain dapat menepis keterasingan dan memperoleh informasi mengenai penyakit yang kita derita, juga mendorong kita yang sakit untuk menjadi produktif.
Pandemi Covid 19 adalah salah satu contoh penyakit, dimana rasa ketakutan, kecemasan, kesakitan melanda semua orang baik yang mengalami sakit ataupun yang tidak terpapar. Kematian terasa begitu dekat karena dalam satu hari kita bisa mendapatkan kabar kematian dari tetangga, sahabat, saudara kita, hal ini bukan saja terjadi di sekitar kita, bukan saja di Indonesia namun terjadi di seluruh dunia.
Pandemi telah berlalu, iman dan takwa, rasa bahagi, rasa syukur, ketaan kita untuk menjalankan pola hidup sehat sesuai dengan aturan Tuhan ataupun himbaun Negara merupakan ihktiar untuk melawan dan bangkit dari pandemi. Allah SWT. izinkan kita banyak waktu untuk bersama keluarga dirumah, kita juga banyak diberi waktu untuk membaca dan menulis semua yang ada yang sebelum pendemi tidak kita lakukan. Alhamdulillah sebagai ucapan rasa syukur semua sudah membaik.
Bagaimana dengan kita yang masih harus merasakan rasa sakit meski pandemi telah membaik? Berdamailah dengan sakit. Apapun itu sakitnya, semua merupakan ketentuan Allah SWT. yang indah bagi kita orang beriman, sakit akan menghapus dosa kita, sakit akan menaikan derajat kita dan rasa sakit menambah pahala kita. Nyakinlah kesembuhan ada, “Apabila kamu sakit, Dialah yang menyembuhkan.” (Surat Asy Syuara ayat 80).
Semoga Allah memberikan kesembuhan dan kesehatan untuk kita semua. Aamiin.
Daftar Pustaka :
- Al Quran dan Terjemahan. Kementerian Agama Repuplik Indonesia.2017
- https://fk.uii.ac.id/ikhtiar-kesembuhan-sesuai-ajaran-Islam/#:~:text=%E2%80%9CTidaklah%20seorang%20muslim%20tertimpa%20suatu,ada%20kekuatan%20yang%20bisa%20menghalanginya. (Diakses pada 19 Desember 2022).
- http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1551-pikiran-positif-awal-dari-hidup-sehat. (Diakses pada 19 Desember 2022).
- https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/511404/mod_resource/content/1/Sehat%2C%20Sakit%20dan%20Upaya-Upaya%20Kesehatan.pdf. (Diakses pada 19 Desember 2022).
- Kompas. 2020. https://health.kompas.com/read/2020/10/09/120800268/kerap-tak-disadari-ini-7-hal-penyebab-sering-sakit?page=2 (Diakses pada 19 Desember 2022).
- Rahmasari, D. (2015). Self Healing Is Your Own Self. Unesa University Press
- Sumaryana. Y. dan Permana. I. S. 2018. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit dengan Metode Forward Chaining. Jumantaka Vol 1 no 1.