Ketika Harus Berjuang Mengembalikan Suara
Oleh : Azizah Herawati (PAIF Kab. Magelang)
Apakah pekerjaan anda mengandalkan komunikasi verbal seperti saya? Cas cis cus…bla bla bla pokoknya ngomong. Nah, bagaimana jiga tiba-tiba anda merasakan ada yang tercekat di tenggorokan, suara menjadi sangat berat dan terasa sangat melelahkan?
Memang, tak bisa dipungkiri bahwa pekerja lapangan khususnya bidang penyuluhan akan selalu menghadapi hal serupa. Ini terjadi tak lain karena selain kerja fisik, banyak berkomunikasi dan mengedukasi berbagai pihak, secara otomatis psikis pun ikut bekerja. Paket komplit plit plit.
Jadinya tidak mengherankan jika sudah terjadi tumpukan lelah karena fisik dan pikiran akhirnya tubuh pun memberi sinyal dengan kondisi kesehatan yang mulai menurun. Wujudnya bisa demam, orang Jawa mengatakan nggregesi dan yang paling tidak nyaman adalah radang tenggorokan. Jangan ditanya bagaimana rasanya. Pokoknya nggak enak banget dech.
Kami, para penyuluh agama yang dituntut multi talenta, joint sana sini, berbagi dan memotivasi yang hampir sebagian besar mengandalkan suara tentu akan merasa terganggu. Misalnya saat bertugas sebagai fasilitator Bimbingan Perkawinan atau Bimwin. Biasanya heboh dan bisa seru-seruan dengan peserta supaya mereka tidak bosan, harus berjuang mati-matian untuk itu. Bisa dibayangkan bagaimana betenya.
Nah, kalau sudah begini, saatnya melambaikan tangan tanda tak kuat lagi. Kalau saya sih nggak langsung dokter. Menghubungi ahli bekam atau tukang pijit kerik jadi alternatif utama. Tidak lupa untuk tetap minum air hangat tanpa gula. Ramuan andalan pun harus disiapkan. Lumayan harus menahan rasa sih, karena ada pahit, kecut, sepet dan getir. Namanya juga jamu, berpahit-pahit dahulu, bersehat-sehat kemudian.
Resepnya sangat sederhana. Siapkan batang sereh, jahe dan kunyit yang sudah dikupas. Digeprek buat keluar saripatinya. Tambahkan irisan jeruk nipis dan 3 sendok makan madu. Seduh dengan air panas yang baru mendidih. Diminum layaknya kita minum keseharian. Jika airnya habis, tuangkan air panas lagi.
Ingat, ini hanya ikhtiar manusia. Kesembuhan itu hak Allah. Semoga Allah sembuhkan. “Fa iza maridtu fahuwa yasfiin”. Amin. Selamat mencoba.